Dirikan Dapur Umum, Pemerintah Sasar Kalangan Misbar
Rabu, 15 April 2020 - 11:09 WIB
PALEMBANG - Polda Sumsel bersama Pemprov Sumsel dan stakeholder lainnya mendirikan dapur umum sebagai bentuk penanggulangan pencegahan menyebarnya Corona Virus Disease atau Covid-19 di Bumi Sriwijaya.
Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, negara harus hadir untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang terdampak virus corona, terutama para pekerja sektor informal.
"Setiap harinya kita akan membuat 1.500 kotak nasi, 1.200 kotak akan dibagikan kepada para pekerja informal di setiap kecamatan di Palembang, 200 kotak lainnya dibagikan secara mobile dan 100 kotak lagi disiapkan di tenda dapur umum," ujar Rudi disela peresmian dapur umum Covid-19 Sumsel di halaman eks Kejati Sumsel, Rabu (15/04/2020).
Dijelaskan Rudi, untuk mendirikan dapur umum yang diperlu dipersiapkan yakni susunan anggaran kebutuhan, gelar perlengkapan seperti tenda, alat masak dan lain-lain, pengumpulan bahan baku, petugas masak serta packaging, petugas pendistribusian dan penerima bantuan.
"Ini semua harus dipersiapkan agar upaya kita dalam meringankan beban bagi yang terdampak Covid-19 dapat terlaksana sesuai rencana yang ada. Butuh sinergitas antar instansi untuk mengatasi dan mencegah menyebarnya virus corona di wilayah Sumsel,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinsos Sumsel Mirwansyah mengatakan, saat ini anggaran penanggulangan Covid-19 tinggal menunggu waktunya saja untuk pencairan karena sudah disetujui oleh Pemprov Sumsel.
"Dinsos Sumsel akan memberikan dukungan berupa dua unit mobil dapur umum, termasuk personel untuk memasak nasi, karena harus memasak nasi 100 Kg dalam satu kali masak," jelasnya.
Mirwansyah juga menekankan, sasaran dari dapur umum tersebut yakni orang yang hampir miskin atau orang miskin baru (Misbar) yang penghasilannya hanya cukup untuk makan perhari.
"Seperti kuli panggul, pedagang asongan, pedagang gorengan, ojek online, sopir angkot hingga kuli bangunan. Inilah sasaran didirikannya dapur umum Covid-19 ini," tandasnya.
Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, negara harus hadir untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang terdampak virus corona, terutama para pekerja sektor informal.
"Setiap harinya kita akan membuat 1.500 kotak nasi, 1.200 kotak akan dibagikan kepada para pekerja informal di setiap kecamatan di Palembang, 200 kotak lainnya dibagikan secara mobile dan 100 kotak lagi disiapkan di tenda dapur umum," ujar Rudi disela peresmian dapur umum Covid-19 Sumsel di halaman eks Kejati Sumsel, Rabu (15/04/2020).
Dijelaskan Rudi, untuk mendirikan dapur umum yang diperlu dipersiapkan yakni susunan anggaran kebutuhan, gelar perlengkapan seperti tenda, alat masak dan lain-lain, pengumpulan bahan baku, petugas masak serta packaging, petugas pendistribusian dan penerima bantuan.
"Ini semua harus dipersiapkan agar upaya kita dalam meringankan beban bagi yang terdampak Covid-19 dapat terlaksana sesuai rencana yang ada. Butuh sinergitas antar instansi untuk mengatasi dan mencegah menyebarnya virus corona di wilayah Sumsel,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinsos Sumsel Mirwansyah mengatakan, saat ini anggaran penanggulangan Covid-19 tinggal menunggu waktunya saja untuk pencairan karena sudah disetujui oleh Pemprov Sumsel.
"Dinsos Sumsel akan memberikan dukungan berupa dua unit mobil dapur umum, termasuk personel untuk memasak nasi, karena harus memasak nasi 100 Kg dalam satu kali masak," jelasnya.
Mirwansyah juga menekankan, sasaran dari dapur umum tersebut yakni orang yang hampir miskin atau orang miskin baru (Misbar) yang penghasilannya hanya cukup untuk makan perhari.
"Seperti kuli panggul, pedagang asongan, pedagang gorengan, ojek online, sopir angkot hingga kuli bangunan. Inilah sasaran didirikannya dapur umum Covid-19 ini," tandasnya.
(boy)
tulis komentar anda