Gubernur dan GM Pertamina Bahas Beasiswa untuk Warga Pulau
Rabu, 16 September 2020 - 10:27 WIB
MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah , bertemu GM MOR VII Sulawesi PT Pertamina, Rama Suhut , membahas beasiswa bagi anak-anak yang berasal dari pulau. Pertamina dan Pemprov Sulsel akan mengerahkan anggaran CSR dari Pertamina untuk beasiswa bagi masyarakat asli pulau. Baca : Cara Pertamina Dukung Ketahanan Pangan di Masa Pandemi
Gubernur menjelaskan, selama ini dana CRS belum terarah dengan baik, tapi di masa kepemimpinan dirinya, dana CSR betul-betul dirasakan bagi masyarakat Sulsel. Untuk tahun 2021 mendatang, Pemprov Sulsel akan mengarahkan anggaran CSR dipusatkan untuk masyarakat pulau. Diketahui, Sulsel sendiri memiliki 330 pulau. Selama ini pulau-pulau sangat jarang sekali disentuh pemerintah.
"Tapi CSR nya bagus. Memang di masa kita terasa sekali. Kita sekarang mulai sentuh pulau, karena memang kita lihat selama ini pulau itu terlupakan. Jadi APBD kita ini cuman berpikir di daratan saja, ternyata ada saudara-saudara kita disana," jelasnya.
Olehnya itu, Nurdin Abdullah berpikir akan lebih baik untuk mendukung kesejahteraan masyarakat pulau dengan mendorong untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), lewat menyekolahkan anak-anak pulau. "Saya punya program prioritas, orang pulau menjadi sejahtera, mau jadi perawat, mau jadi guru, ini semua kami prioritaskan," ungkapnya.
Menurut dia, selama ini banyak tenaga kesehatan maupun tenaga guru yang ditempatkan di pulau-pulau, namun tidak bisa bertahan lama. "Kalau kita tempatkan dokter, paling betah satu dua hari," ujarnya. Baca Juga : Waspada! Penipuan Rekrutmen Mengatasnamakan PLN
Mendengar hal tersebut, GM MOR VII Sulawesi PT Pertamina (Persero), Rama Suhut , mengaku, memang PT Pertamina sangat peduli dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di pulau-pulau. "Untuk CSR kami akan peduli lingkungan dan usaha kecil dan juga bencana. Khusus untuk pulau-pulau mungkin anggaran CSR nya bisa untuk beasiswa bagi orang-orang yang tinggal di kepulauan," ungkapnya.
Menurut, Rama Suhut, melihat kebutuhan tenaga guru, perawat maupun dokter sudah seharusnya mensupport beasiswa bagi masyarakat pulau. "Memang harus disekolahkan yang asli di sana. Kalau sudah selesai S1, S2 nanti kembali lagi," pungkasnya. Baca Lagi : Seluruh Sekolah di Sulsel Diminta Mulai Persiapkan Protokol Kesehatan
Lihat Juga: Animo Masyarakat Positif, Pendataan QR Code Pertalite di Aceh, Babel, dan Bengkulu Tinggi
Gubernur menjelaskan, selama ini dana CRS belum terarah dengan baik, tapi di masa kepemimpinan dirinya, dana CSR betul-betul dirasakan bagi masyarakat Sulsel. Untuk tahun 2021 mendatang, Pemprov Sulsel akan mengarahkan anggaran CSR dipusatkan untuk masyarakat pulau. Diketahui, Sulsel sendiri memiliki 330 pulau. Selama ini pulau-pulau sangat jarang sekali disentuh pemerintah.
"Tapi CSR nya bagus. Memang di masa kita terasa sekali. Kita sekarang mulai sentuh pulau, karena memang kita lihat selama ini pulau itu terlupakan. Jadi APBD kita ini cuman berpikir di daratan saja, ternyata ada saudara-saudara kita disana," jelasnya.
Olehnya itu, Nurdin Abdullah berpikir akan lebih baik untuk mendukung kesejahteraan masyarakat pulau dengan mendorong untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), lewat menyekolahkan anak-anak pulau. "Saya punya program prioritas, orang pulau menjadi sejahtera, mau jadi perawat, mau jadi guru, ini semua kami prioritaskan," ungkapnya.
Menurut dia, selama ini banyak tenaga kesehatan maupun tenaga guru yang ditempatkan di pulau-pulau, namun tidak bisa bertahan lama. "Kalau kita tempatkan dokter, paling betah satu dua hari," ujarnya. Baca Juga : Waspada! Penipuan Rekrutmen Mengatasnamakan PLN
Mendengar hal tersebut, GM MOR VII Sulawesi PT Pertamina (Persero), Rama Suhut , mengaku, memang PT Pertamina sangat peduli dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di pulau-pulau. "Untuk CSR kami akan peduli lingkungan dan usaha kecil dan juga bencana. Khusus untuk pulau-pulau mungkin anggaran CSR nya bisa untuk beasiswa bagi orang-orang yang tinggal di kepulauan," ungkapnya.
Menurut, Rama Suhut, melihat kebutuhan tenaga guru, perawat maupun dokter sudah seharusnya mensupport beasiswa bagi masyarakat pulau. "Memang harus disekolahkan yang asli di sana. Kalau sudah selesai S1, S2 nanti kembali lagi," pungkasnya. Baca Lagi : Seluruh Sekolah di Sulsel Diminta Mulai Persiapkan Protokol Kesehatan
Lihat Juga: Animo Masyarakat Positif, Pendataan QR Code Pertalite di Aceh, Babel, dan Bengkulu Tinggi
(sri)
tulis komentar anda