Pemprov Gorontalo Belajar Pengelolaan Wisata Duta COVID-19 Sulsel
Selasa, 15 September 2020 - 21:28 WIB
MAKASSAR - Program wisata duta COVID-19 yang diinisiasi pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) dilirik pemerintah pusat. Bahkan, program ini akhirnya mulai diadaptasi untuk diterapkan provinsi lain secara nasional.
Di Sulsel, program ini masih intensif dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 . Berkat program tersebut, hingga saat ini dilaporkan sebanyak 4.867 warga Sulsel yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala (OTG), sudah dinyatakan sehat.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi program yang dinisiasi Pemprov Sulsel. Bahkan Airlangga meminta, Pemprov DKI Jakarta menerapkan program serupa untuk meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19 di Ibu Kota negara tersebut.
Bak gayung bersambut, hal ini juga mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) . Dalam rapat terbatas soal Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional beberapa waktu lalu, Jokowi menyebut pemerintah segera menyiapkan hotel yang akan dipakai untuk mengisolasi pasien virus korona bergejala ringan atau OTG di Jakarta.
Mendapat apresiasi dari pusat, program wisata duta COVID-19 juga mulai dilirik daerah lain. Provinsi Gorontalo misalnya, secara khusus datang berkunjung ke Sulsel melakukan studi wawasan untuk belajar tata pengelolaan program wisata duta COVID-19 Sulsel.
Kedatangan pemerintah Provinsi (pemprov) Gorontalo itu dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari. "Tadi dari Provinsi Gorontalo telah datang belajar pengelolaan wisata duta COVID-19 Sulsel," ungkap Ichsan kepada SINDOnews, Selasa (15/9/2020).
Ichsan menjelaskan, program wisata duta COVID-19 merupakan inovasi Gubernur Sulsel . Dia menyebut, program wisata duta COVID-19 adalah program yang multifungsi. "Ini merupakan program yang multifungsi. Selain untuk memutuskan mata rantai penularan COVID-19, program ini juga berfungsi untuk menghasilkan edukator COVID-19 dari alumni program ini," tambahnya.
Di Sulsel, program ini masih intensif dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 . Berkat program tersebut, hingga saat ini dilaporkan sebanyak 4.867 warga Sulsel yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala (OTG), sudah dinyatakan sehat.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi program yang dinisiasi Pemprov Sulsel. Bahkan Airlangga meminta, Pemprov DKI Jakarta menerapkan program serupa untuk meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19 di Ibu Kota negara tersebut.
Bak gayung bersambut, hal ini juga mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) . Dalam rapat terbatas soal Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional beberapa waktu lalu, Jokowi menyebut pemerintah segera menyiapkan hotel yang akan dipakai untuk mengisolasi pasien virus korona bergejala ringan atau OTG di Jakarta.
Mendapat apresiasi dari pusat, program wisata duta COVID-19 juga mulai dilirik daerah lain. Provinsi Gorontalo misalnya, secara khusus datang berkunjung ke Sulsel melakukan studi wawasan untuk belajar tata pengelolaan program wisata duta COVID-19 Sulsel.
Kedatangan pemerintah Provinsi (pemprov) Gorontalo itu dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari. "Tadi dari Provinsi Gorontalo telah datang belajar pengelolaan wisata duta COVID-19 Sulsel," ungkap Ichsan kepada SINDOnews, Selasa (15/9/2020).
Ichsan menjelaskan, program wisata duta COVID-19 merupakan inovasi Gubernur Sulsel . Dia menyebut, program wisata duta COVID-19 adalah program yang multifungsi. "Ini merupakan program yang multifungsi. Selain untuk memutuskan mata rantai penularan COVID-19, program ini juga berfungsi untuk menghasilkan edukator COVID-19 dari alumni program ini," tambahnya.
tulis komentar anda