Diskusi dengan Mantan Menteri, Gubernur Bahas COVID-19 hingga Kelistrikan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah , menerima kunjungan silaturahmi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu, Hamid Awaluddin, di rumah jabatan Gubernur Sulsel , Jalan Sungai Tangka, Sabtu (12/09/2020). Baca :
Dalam kunjungan ini, ada dua hal utama yang diperbincangkan. Pertama terkait penanganan COVID-19 dan juga ketersediaan listrik di Sulsel. "Lumayan bagus penanganan ( COVID-19 ) kita (di Sulsel)," kata Hamid Awaluddin.
Sementara terkait ketersedian listrik, mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia ini mengatakan bahwa listrik merupakan salah satu pemicu agar investor tertarik berinvestasi. Ia pun mengapresiasi hadirnya pembangkit listrik tenaga bayu (angin). "Sulsel supaya investor masuk, itu andalannya adalah energi listrik," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menyatakan dalam penanganan COVID-19 di Sulsel, pihaknya berupaya menyediakan fasilitas kesehatan. Bagi yang bergejala di rumah sakit dan yang tidak bergejala di karantina di hotel dalam Program Wisata COVID-19 .
"Untuk COVID ini, bagaimana penanganan bagi yang bergejala di rumah sakit. Dan yang tidak ada gejala di hotel. Hotel ini juga diberdayakan, demikian juga dengan katering," bebernya.
Adapun terkait listrik, bahwa Sulsel belajar dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya, banyak yang ingin berivestasi tetapi ketersediaan listrik tidak mencukupi. "Kita punya pengalaman beberapa tahun lalu, orang mau invest tetapi listrik tidak cukup," ucapnya.
Nurdin juga menyebutkan bahwa pengembangan listrik Sulsel pada ramah lingkungan. Saat ini Sulsel surplus listrik 400 MW. Selain itu, keduanya juga berbincang soal kejayaan udang windu Sulsel.
Dalam kunjungan ini, ada dua hal utama yang diperbincangkan. Pertama terkait penanganan COVID-19 dan juga ketersediaan listrik di Sulsel. "Lumayan bagus penanganan ( COVID-19 ) kita (di Sulsel)," kata Hamid Awaluddin.
Sementara terkait ketersedian listrik, mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia ini mengatakan bahwa listrik merupakan salah satu pemicu agar investor tertarik berinvestasi. Ia pun mengapresiasi hadirnya pembangkit listrik tenaga bayu (angin). "Sulsel supaya investor masuk, itu andalannya adalah energi listrik," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menyatakan dalam penanganan COVID-19 di Sulsel, pihaknya berupaya menyediakan fasilitas kesehatan. Bagi yang bergejala di rumah sakit dan yang tidak bergejala di karantina di hotel dalam Program Wisata COVID-19 .
"Untuk COVID ini, bagaimana penanganan bagi yang bergejala di rumah sakit. Dan yang tidak ada gejala di hotel. Hotel ini juga diberdayakan, demikian juga dengan katering," bebernya.
Adapun terkait listrik, bahwa Sulsel belajar dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya, banyak yang ingin berivestasi tetapi ketersediaan listrik tidak mencukupi. "Kita punya pengalaman beberapa tahun lalu, orang mau invest tetapi listrik tidak cukup," ucapnya.
Nurdin juga menyebutkan bahwa pengembangan listrik Sulsel pada ramah lingkungan. Saat ini Sulsel surplus listrik 400 MW. Selain itu, keduanya juga berbincang soal kejayaan udang windu Sulsel.
(sri)