Dulu Kumuh, Sekarang Sungai di Manado Jadi Destinasi Wisata Baru
Minggu, 13 September 2020 - 11:07 WIB
Penataan bantaran sungai mengacu pada konsep river destination. Sungai yang telah di tata kini dijadikan tempat rekreasi dan berdampak ekonomi, serta bisa mengedukasi masyarakat tentang kebersihan seperti yang ada di bantaran sungai Dendengan Dalam, tepian jalan raya Pingkan Matindas.
“Ke depannya dengan peningkatan kesadaran diri dari masyarakat tidak menjadikan sungai sebagai tempat membuang sampah dan ke depannya jadikan tempat ini menjadi icon Kota Manado,”jelas Ihwan.
Melalui penataan sungai, diharapkan masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan terutama sungai. Sungai yang ditata juga bisa sebagai sekolah bagi masyarakat lebih peduli terhadap sungai.
Saat ini para wisatawan telah beralih mencari wisata alam melalui pelestarian lingkungan dan wisata budaya. Tentunya melalui penataan sungai yang berdampak pada lingkungan menjadi salah satu daya tarik tersendiri dari wisatawan.
Bantaran sungai yang telah ditata menjadi destinasi wisata baru harus dilengkapi berbagai penunjang pariwisata seperti akses dan identifikasi potensi untuk dipromosikan.
Di samping itu keterlibatan masyarakat menjadi hal yang utama dalam melestarikan dan menjaga destinasi wisata sungai tersebut.
Untuk mewujudkan semua itu pula dibutuhkan penataan bantaran sungai diawali dengan penerapan, seperti di Jalan Pingkan Matindas Kelurahan Dendengan Dalam. Dengan demikian semua bantaran sungai tertata dan menjadi daya tarik wisata.
“Ini diperlukan komitmen semua komponen terutama masyarakat untuk turut mewujudkan sungai bersih, dan tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai. Kami berencana malakukan pembuatan tempat-tempat serupa setiap bantaran, dengan dilengkapi berbagai fasilitas dan taman serta penghijauan lainnya,”kata Ihwan. (Bah! Pemko Medan Kelola Rp30 Triliun tapi Infrastruktur Jalan Masih Hancur)
Beberapa pengunjung mengaku senang melihat kawasan tersebut telah berubah menjadi rapih dan indah. Apalagi setiap sore tak hanya warga yang hendak berfoto tapi kawasan tersebut ramai dengan anak-anak yang menjadikan sungai tersebut menjadi wahana berenang dan bermain.
“Ke depannya dengan peningkatan kesadaran diri dari masyarakat tidak menjadikan sungai sebagai tempat membuang sampah dan ke depannya jadikan tempat ini menjadi icon Kota Manado,”jelas Ihwan.
Melalui penataan sungai, diharapkan masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan terutama sungai. Sungai yang ditata juga bisa sebagai sekolah bagi masyarakat lebih peduli terhadap sungai.
Saat ini para wisatawan telah beralih mencari wisata alam melalui pelestarian lingkungan dan wisata budaya. Tentunya melalui penataan sungai yang berdampak pada lingkungan menjadi salah satu daya tarik tersendiri dari wisatawan.
Bantaran sungai yang telah ditata menjadi destinasi wisata baru harus dilengkapi berbagai penunjang pariwisata seperti akses dan identifikasi potensi untuk dipromosikan.
Di samping itu keterlibatan masyarakat menjadi hal yang utama dalam melestarikan dan menjaga destinasi wisata sungai tersebut.
Untuk mewujudkan semua itu pula dibutuhkan penataan bantaran sungai diawali dengan penerapan, seperti di Jalan Pingkan Matindas Kelurahan Dendengan Dalam. Dengan demikian semua bantaran sungai tertata dan menjadi daya tarik wisata.
“Ini diperlukan komitmen semua komponen terutama masyarakat untuk turut mewujudkan sungai bersih, dan tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai. Kami berencana malakukan pembuatan tempat-tempat serupa setiap bantaran, dengan dilengkapi berbagai fasilitas dan taman serta penghijauan lainnya,”kata Ihwan. (Bah! Pemko Medan Kelola Rp30 Triliun tapi Infrastruktur Jalan Masih Hancur)
Beberapa pengunjung mengaku senang melihat kawasan tersebut telah berubah menjadi rapih dan indah. Apalagi setiap sore tak hanya warga yang hendak berfoto tapi kawasan tersebut ramai dengan anak-anak yang menjadikan sungai tersebut menjadi wahana berenang dan bermain.
tulis komentar anda