Cegah COVID-19, Ratusan Pelaku Wisata di Sleman di Rapid Tes
Sabtu, 12 September 2020 - 14:37 WIB
SLEMAN - Kepanewonan Cangkringan, Kabupaten Sleman, akan menggelar rapid diagnostic test (RDT) atau tes cepat COVID-19 massal bagi pelaku wisata di Cangrkingan. RDT rencananya akan dilakukan, di balai kalurahan Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis (17/9/2020).
(Baca juga: Gubernur Dukung Paslon Sm-Ms, Aliong Mus Tak Gentar )
Kegiatan ini untuk mengetahui kondisi kesehatan pelaku wisata sekaligus mencegah terjadinya kklater baru COVID-19 dari sektor parwisiata. Untuk kepentingan ini Kapewonan Cangkringan berkoodinasi dengan Puskemas Cangkringan
Panewu Cangkringan, Suparmono menjelaskan RDT ini penting, sebab sekarang beberapa tempat wisata di Cangkringan mulai melakukan uji coba secara terbatas. Karena itu perlu skrining awal. Jika ada yang reaktif COVID-19 segera bisa ditanggani. Sehingga dengan langkah ini diharapkan klaster baru dapat dicegah.
"Semua yang bersinggungan dengan dunia pariiwsata, baik petugas tempat wisata (penjaga parkir, tiket dan pemandu) dan penjaja makanan serta souvenir akan dirapid tes, jumlah mencapai 120 orang," kata Suparmono, Sabtu (12/9/2020).
(Baca juga: Pabrik Suku Cadang di Lamongan Terbakar Hebat, Para Buruh Panik )
Suparmono menambahkan, Kapanewon Cangkringan sebelumnya juga sudah melakukan tes cepat COVID-19 bagi 140 penambang pasir di lereng Merapi. Dari jumlah itu satu orang di antarnya diketahui hasilnya reaktif dan langsung dilakukan swab untuk mengetahui apakah positif atau negatif COVID-19 .
"Hasilnya swab belum ke luar. Semoga negatif. Jika hasilya positif akan ada penangganan lebih lanjut," paparnya. (Baca juga: Banjir 2 Meter Rendam Ratusan Rumah Warga di Marbau )
Kasus COVID-19 di Sleman, Sabtu (12/9/2020) pukul 13.00 WIB, konfirmasi COVID-19 , sebanyak 658 orang (dirawat 166 orang, sembuh 477 orang, meninggal 15 orang), suspect 3.584 orang.
(Baca juga: Gubernur Dukung Paslon Sm-Ms, Aliong Mus Tak Gentar )
Kegiatan ini untuk mengetahui kondisi kesehatan pelaku wisata sekaligus mencegah terjadinya kklater baru COVID-19 dari sektor parwisiata. Untuk kepentingan ini Kapewonan Cangkringan berkoodinasi dengan Puskemas Cangkringan
Panewu Cangkringan, Suparmono menjelaskan RDT ini penting, sebab sekarang beberapa tempat wisata di Cangkringan mulai melakukan uji coba secara terbatas. Karena itu perlu skrining awal. Jika ada yang reaktif COVID-19 segera bisa ditanggani. Sehingga dengan langkah ini diharapkan klaster baru dapat dicegah.
"Semua yang bersinggungan dengan dunia pariiwsata, baik petugas tempat wisata (penjaga parkir, tiket dan pemandu) dan penjaja makanan serta souvenir akan dirapid tes, jumlah mencapai 120 orang," kata Suparmono, Sabtu (12/9/2020).
(Baca juga: Pabrik Suku Cadang di Lamongan Terbakar Hebat, Para Buruh Panik )
Suparmono menambahkan, Kapanewon Cangkringan sebelumnya juga sudah melakukan tes cepat COVID-19 bagi 140 penambang pasir di lereng Merapi. Dari jumlah itu satu orang di antarnya diketahui hasilnya reaktif dan langsung dilakukan swab untuk mengetahui apakah positif atau negatif COVID-19 .
"Hasilnya swab belum ke luar. Semoga negatif. Jika hasilya positif akan ada penangganan lebih lanjut," paparnya. (Baca juga: Banjir 2 Meter Rendam Ratusan Rumah Warga di Marbau )
Kasus COVID-19 di Sleman, Sabtu (12/9/2020) pukul 13.00 WIB, konfirmasi COVID-19 , sebanyak 658 orang (dirawat 166 orang, sembuh 477 orang, meninggal 15 orang), suspect 3.584 orang.
(eyt)
tulis komentar anda