Revisi Otsus Papua Harus Bangun Pendidikan Lewat Pendekatan Adat dan Kearifan Lokal
Sabtu, 05 September 2020 - 10:20 WIB
JAKARTA - Otonomi Khusus (Otsus) Papua sudah berjalan 20 tahun, namun belum banyak menyentuh pembangunan sumber daya Papua berlandaskan masyarakat adat dan kearifan lokal Papua.
Tokoh Muda Papua Habelino Sawaki mengatakan, banyak anak muda Papua yang bisa studi di berbagai kota bahkan luar negeri. Semua ini hasil dari program Otsus.
“Melalui Otsus kita bisa berharap adanya lompatan peradaban,” ujar Habelino Sawaki saat mengukuti diskusi virtual bertema "Otsus Papua Undercover untuk menjaga Nyawa, Harta dan Martabat Orang Papua" yang diadakan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat, Jumat (4/9/2020). (BACA JUGA: 3 Jam Berkas Diverifikasi, Berkas Bobby - Aulia Diterima KPU Medan)
Menurutnya, problem mendasar yakni abai terhadap pembangunan manusia Papua. Akibatnya terjadi marginalisasi serta krisis kompetensi dan krisis karakter kebangsaan.
“Kini, kesalahan berpikir elite pusat diulangi kembali oleh Pemda Papua. Otsus masih abai terhadap SDM dan lebih condong membangun fisik, maka ke depan pembangunan OAP melalui pendidikan dengan berpegang kepada adat istiadat dan kearifan lokal harus menjadi perhatian semua pihak,” katanya. (BACA JUGA: Usai Mendaftar di Kantor KPU, Bupati Halmahera Timur Meninggal Dunia)
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
Tokoh Muda Papua Habelino Sawaki mengatakan, banyak anak muda Papua yang bisa studi di berbagai kota bahkan luar negeri. Semua ini hasil dari program Otsus.
“Melalui Otsus kita bisa berharap adanya lompatan peradaban,” ujar Habelino Sawaki saat mengukuti diskusi virtual bertema "Otsus Papua Undercover untuk menjaga Nyawa, Harta dan Martabat Orang Papua" yang diadakan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat, Jumat (4/9/2020). (BACA JUGA: 3 Jam Berkas Diverifikasi, Berkas Bobby - Aulia Diterima KPU Medan)
Menurutnya, problem mendasar yakni abai terhadap pembangunan manusia Papua. Akibatnya terjadi marginalisasi serta krisis kompetensi dan krisis karakter kebangsaan.
“Kini, kesalahan berpikir elite pusat diulangi kembali oleh Pemda Papua. Otsus masih abai terhadap SDM dan lebih condong membangun fisik, maka ke depan pembangunan OAP melalui pendidikan dengan berpegang kepada adat istiadat dan kearifan lokal harus menjadi perhatian semua pihak,” katanya. (BACA JUGA: Usai Mendaftar di Kantor KPU, Bupati Halmahera Timur Meninggal Dunia)
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
(vit)
tulis komentar anda