Mualaf di Tangsel Meningkat, Faktor Azan, Selawat hingga Jemaah Haji Jadi Pemicu
Rabu, 12 Maret 2025 - 07:12 WIB
Jumlah mualaf mengalami peningkatan pesat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) karena tersentuh dengan suara azan, selawat, hingga saat mengantar jemaah haji. Foto/Dok.Mualaf Centre MUI Tangsel
TANGERANG SELATAN - Jumlah mualaf mengalami peningkatan pesat di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Dari sejumlah kesaksiannya, mereka memeluk islam karena tersentuh dengan suara azan, selawat, hingga saat mengantar jemaah haji.
Peningkatan itu tercatat dalam data Mualaf Centre Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel. Memasuki triwulan 2025 ini, jumlah mualaf telah mencapai 38 orang. Padahal sepanjang tahun 2024 totalnya hanya 95 orang.
Jika diambil tren perbandingannya, dalam triwulan 2025 ini ada sekira 12 orang yang berpindah keyakinan memeluk Islam tiap bulan. Berbeda jauh dengan periode tahun lalu yang hanya mencapai rata-rata 7 hingga 8 orang.
"Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan dalam kurun waktu sepanjang 2024 jumlah keseluruhan 95 orang," kata Ketua Muallaf Center MUI Tangsel, Ustaz Aep Saepudin, Rabu (12/03/25).
Hal demikian diungkapkan Ustad Aep Saepudin usai membimbing 3 Warga Negara Asing (WNA) asal Korea di bilangan Serpong Utara, Kota Tangsel. Menurut dia, para mualaf memiliki latar belakang berbeda baik WNI maupun warga asing.
"Cukup beragam seseorang ingin memeluk Islam. Lintasnya bukan hanya wilayah Indonesia tapi sudah lintas negara, seperti Jerman, Korea, Rusia, Tiongkok dan berbagai negara lainnya. Pada umumnya mereka datang diantar oleh teman atau saudara mereka," jelas dia.
Para mualaf itu sempat mengutarakan berbagai alasan yang menuntunnya berpindah ke agama Islam. Selain syarat pernikahan, kata Ustaz Aep, salah satu pemicunya adalah pencerahan usai menyaksikan ritual ibadah.
Peningkatan itu tercatat dalam data Mualaf Centre Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel. Memasuki triwulan 2025 ini, jumlah mualaf telah mencapai 38 orang. Padahal sepanjang tahun 2024 totalnya hanya 95 orang.
Baca Juga
Jika diambil tren perbandingannya, dalam triwulan 2025 ini ada sekira 12 orang yang berpindah keyakinan memeluk Islam tiap bulan. Berbeda jauh dengan periode tahun lalu yang hanya mencapai rata-rata 7 hingga 8 orang.
"Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan dalam kurun waktu sepanjang 2024 jumlah keseluruhan 95 orang," kata Ketua Muallaf Center MUI Tangsel, Ustaz Aep Saepudin, Rabu (12/03/25).
Hal demikian diungkapkan Ustad Aep Saepudin usai membimbing 3 Warga Negara Asing (WNA) asal Korea di bilangan Serpong Utara, Kota Tangsel. Menurut dia, para mualaf memiliki latar belakang berbeda baik WNI maupun warga asing.
"Cukup beragam seseorang ingin memeluk Islam. Lintasnya bukan hanya wilayah Indonesia tapi sudah lintas negara, seperti Jerman, Korea, Rusia, Tiongkok dan berbagai negara lainnya. Pada umumnya mereka datang diantar oleh teman atau saudara mereka," jelas dia.
Para mualaf itu sempat mengutarakan berbagai alasan yang menuntunnya berpindah ke agama Islam. Selain syarat pernikahan, kata Ustaz Aep, salah satu pemicunya adalah pencerahan usai menyaksikan ritual ibadah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda