Ibu di Semarang Tewas Bersimbah Darah, Anak Pertamanya Jadi Buronan
Rabu, 19 Februari 2025 - 16:54 WIB
Tim Inafis di Rumah Sakit (RS) Roemani Semarang. Foto/Istimewa
SEMARANG - Seorang ibu di Kota Semarang bernama Salamah (62) tewas diduga dianiaya anak kandungnya sendiri. Korban tinggal di Gunungsari RT010/RW009, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
Insiden itu diketahui terjadi Selasa (18/2/2025) sekitar pukul 23.15 WIB. Ketika itu, seorang tetangga mendengar teriakan minta tolong korban. Tetangga itu rumahnya tepat di sebelah korban.
Saat didatangi, korban sudah tergeletak di depan rumah dalam keadaan berlumuran darah. Pelaku diduga anak laki-lakinya, sudah kabur. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Roemani Semarang.
Meskipun sudah mendapat perawatan medis, nyawa korban akhirnya tak tertolong. Polisi yang datang di tempat kejadian perkara (TKP), melakukan serangkaian penyelidikan.
Pelaku yang diduga kabur itu berinisial MG (37) anak pertama korban, seorang pengangguran yang tinggal bersama korban. Ketua RT setempat Rohmat Widodi menyebut pelaku dan korban memang kerap cekcok.
“Saya sering melerai, memang anaknya (diduga pelaku) itu kemaki (songong),” kata dia.
Suami korban yang juga ayah diduga pelaku, M. Ghozali (65) menyebut anaknya memang kerap marah-marah saat permintaannya tak dituruti.
“Sebelumnya, saya mau dibunuh, sudah ditodong senjata tajam, saya tangkis,” katanya.
Saat insiden, Ghozali mengaku tidak sedang di rumah. “Adik-adiknya sudah nikah semua. Saya kaget sekali (kejadian ini), waktu itu (kejadian) cuma berdua sama ibunya,” lanjut dia.
Menurut Ghozali, anaknya itu memang kerap bermasalah soal uang. Terakhir sempat meminta rumah itu dijual, agar dia mendapat bagian uang.
“Saya pinginnya kalau sudah ditangkap, dimassa saja, tidak usah dipenjara, percuma,” ungkapnya.
Insiden itu diketahui terjadi Selasa (18/2/2025) sekitar pukul 23.15 WIB. Ketika itu, seorang tetangga mendengar teriakan minta tolong korban. Tetangga itu rumahnya tepat di sebelah korban.
Saat didatangi, korban sudah tergeletak di depan rumah dalam keadaan berlumuran darah. Pelaku diduga anak laki-lakinya, sudah kabur. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Roemani Semarang.
Baca Juga
Meskipun sudah mendapat perawatan medis, nyawa korban akhirnya tak tertolong. Polisi yang datang di tempat kejadian perkara (TKP), melakukan serangkaian penyelidikan.
Pelaku yang diduga kabur itu berinisial MG (37) anak pertama korban, seorang pengangguran yang tinggal bersama korban. Ketua RT setempat Rohmat Widodi menyebut pelaku dan korban memang kerap cekcok.
“Saya sering melerai, memang anaknya (diduga pelaku) itu kemaki (songong),” kata dia.
Suami korban yang juga ayah diduga pelaku, M. Ghozali (65) menyebut anaknya memang kerap marah-marah saat permintaannya tak dituruti.
“Sebelumnya, saya mau dibunuh, sudah ditodong senjata tajam, saya tangkis,” katanya.
Saat insiden, Ghozali mengaku tidak sedang di rumah. “Adik-adiknya sudah nikah semua. Saya kaget sekali (kejadian ini), waktu itu (kejadian) cuma berdua sama ibunya,” lanjut dia.
Menurut Ghozali, anaknya itu memang kerap bermasalah soal uang. Terakhir sempat meminta rumah itu dijual, agar dia mendapat bagian uang.
“Saya pinginnya kalau sudah ditangkap, dimassa saja, tidak usah dipenjara, percuma,” ungkapnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda