JICT Komitmen Persingkat Waktu Singgah Kapal di Pelabuhan Tanjung Priok
Jum'at, 07 Februari 2025 - 11:40 WIB
JICT berkomitmen mempersingkat waktu singgah kapal di pelabuhan atau port stay. Foto/istimewa
JAKARTA - Jakarta International Container Terminal ( JICT ) berkomitmen mempersingkat waktu singgah kapal di pelabuhan atau port stay. Salah satunya dengan mengadakan beberapa alat-alat baru.
Hal itu disampaikan Direktur Utama JICT Ade Hartono saat menerima kedatangan Kapal Baru (Maiden Voyage) CMA CGM Kauri yang bersandar di Dermaga Utara JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara terminal petikemas tersibuk di Indonesia tersebut, Kamis, 6 Februari 2025.
Menurut Ade, hal ini selaras dengan program Pelindo guna mengintegrasikan ekosistem maritim nasional yang berkelas dunia.
“Kita akan mengadakan crane baru dengan spek super post panamax, lima e-RTGC (alat bongkar muat lapangan) dan truk-truk baru. Ini semua menjadi refleksi dari komitmen JICT untuk mewujudkan pelayanan yang cepat dan handal sekaligus dapat mempersingkat port stay di JICT,” ujar Ade, Jumat (7/2/2025).
Menurut Ade, sepanjang 2024, JICT menangani lebih dari 2 juta TEUS (setara ukuran 20 kaki) volume petikemas ekspor impor di Tanjung Priok. Tren peningkatan volume tersebut diproyeksikan akan terus bertambah pada 2025.
Hal ini dapat terlihat dari kedatangan Kapal Baru (Maiden Voyage) CMA CGM Kauri yang bersandar di terminal petikemas tersibuk di Indonesia tersebut. CMA CGM Kauri menghubungkan rute pelabuhan di Tiongkok Utara dan Filipina dengan pelabuhan di Indonesia melalui JICT.
Menurut Ade, kedatangan Kapal CMA CGM Kauri menandakan peningkatan kepercayaan dari pengguna jasa terhadap pelayanan di terminal petikemas tersebut.
Hal itu disampaikan Direktur Utama JICT Ade Hartono saat menerima kedatangan Kapal Baru (Maiden Voyage) CMA CGM Kauri yang bersandar di Dermaga Utara JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara terminal petikemas tersibuk di Indonesia tersebut, Kamis, 6 Februari 2025.
Menurut Ade, hal ini selaras dengan program Pelindo guna mengintegrasikan ekosistem maritim nasional yang berkelas dunia.
Baca Juga
“Kita akan mengadakan crane baru dengan spek super post panamax, lima e-RTGC (alat bongkar muat lapangan) dan truk-truk baru. Ini semua menjadi refleksi dari komitmen JICT untuk mewujudkan pelayanan yang cepat dan handal sekaligus dapat mempersingkat port stay di JICT,” ujar Ade, Jumat (7/2/2025).
Menurut Ade, sepanjang 2024, JICT menangani lebih dari 2 juta TEUS (setara ukuran 20 kaki) volume petikemas ekspor impor di Tanjung Priok. Tren peningkatan volume tersebut diproyeksikan akan terus bertambah pada 2025.
Hal ini dapat terlihat dari kedatangan Kapal Baru (Maiden Voyage) CMA CGM Kauri yang bersandar di terminal petikemas tersibuk di Indonesia tersebut. CMA CGM Kauri menghubungkan rute pelabuhan di Tiongkok Utara dan Filipina dengan pelabuhan di Indonesia melalui JICT.
Menurut Ade, kedatangan Kapal CMA CGM Kauri menandakan peningkatan kepercayaan dari pengguna jasa terhadap pelayanan di terminal petikemas tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda