Survei Pilgub NTT, Elektabilitas Melki-Johni 38,1 Persen
Jum'at, 15 November 2024 - 14:11 WIB
Hasil survei LPMM menurut catatan dari respoden yang terpilih khusus untuk diwawancarai secara mendalam sebagai informan dalam survei ini bahwa para respoden tersebut telah menonton secara utuh debat pertama dan kedua dari ketiga paslon tersebut memberikan penilaian para kandidat.
Paslon Yohanes Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto kuat di retorika dan janji tapi tidak memberikan keyakinan memenuhi janjinya yang tidak realistis dengan fiskal NTT yang sangat terbatas.
"Tidak begitu butuh dukungan pusat dan lebih andalkan kekuatan masyarakat dalam membangun walau tahu bahwa lebih 70% anggaran pembangunan NTT masih dari pusat," kata Alamsyah.
Sementara itu, paslon nomor urut 2 Melki Laka Lena-Johni Asadoma dinilai responden memberi bukti janji kampanye yang bisa diwujudkan dengan komitmen beberapa menteri setelah dikontak langsung oleh Melki Laka Lena saat menjadi anggota DPR sudah konkret memberikan program untuk nelayan, rumah layak huni, petani, peternak, komunikasi digital, pendidikan, kesehatan, UMKM, dan koperasi.
Melki-Johni diketahui responden sudah bertemu Presiden ke-7 Jokowi di Jakarta dan mendapat amanah untuk menjaga keberlanjutan pembangunan yang sudah dibuat di era Jokowi di NTT dan terus meminta dukungan pemerintah pusat untuk dukung pembangunan di NTT.
Selain itu, Melki-Johni mendorong optimalisasi hasil bumi rakyat NTT baik kualitas maupun kuantitas produk di berbagai bidang, perkuat dan libatkan jejaring diaspora NTT se-Tanah Air dan sedunia untuk membantu pembangunan di NTT. "Juga sebagai bagian dari koalisi Prabowo-Gibran terus mendorong dan perkuat dukungan pemerintah pusat, DPR, dan DPD juga swasta dan CSO nasional bantu bangun NTT," ujar Alamsyah.
Adapun paslon Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu dinilai responden banyak janji kampanye yang disampaikan dan semua bermuara pada pentingnya air sebagai hal utama untuk semua pembangunan. Polanya dengan mengandalkan pompa hidran. Kedua hal itu dinilai terlalu sederhanakan masalah dan solusi membangun NTT sehingga program lainnya tidak begitu jelas ke publik.
Responden juga menilai Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu sangat realistis bahwa membangun NTT butuh dukungan pusat dan tidak bisa hanya andalkan kemampuan NTT sendiri. Karena bukan bagian dari koalisi nasional seperti paslon nomor urut 1 sehingga sulit berikan rencana yang konkret untuk mendapatkan dukungan pusat.
"Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu juga diketahui responsen terus menjalin kekuatan dengan berbagai kekuatan di Jakarta, baik pemerintah pusat dan pihak lainnya tapi belum keliatan hasil nyata yang bisa diberikan untuk masyarakat NTT," ujarnya.
Diketahui, para responden merupakan pemegang KTP NTT dan terdaftar di Daftar Pemilih Tetap Pilkada NTT 2024. "Survei dilakukan dengan metode wawancara secara face to face secara langsung dan mengunakan Whatsapp Call. Adapun margin of error surve kurang lebih 2,46% dengan tingkat kepercayaan 95%." ujarnya.
Paslon Yohanes Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto kuat di retorika dan janji tapi tidak memberikan keyakinan memenuhi janjinya yang tidak realistis dengan fiskal NTT yang sangat terbatas.
"Tidak begitu butuh dukungan pusat dan lebih andalkan kekuatan masyarakat dalam membangun walau tahu bahwa lebih 70% anggaran pembangunan NTT masih dari pusat," kata Alamsyah.
Sementara itu, paslon nomor urut 2 Melki Laka Lena-Johni Asadoma dinilai responden memberi bukti janji kampanye yang bisa diwujudkan dengan komitmen beberapa menteri setelah dikontak langsung oleh Melki Laka Lena saat menjadi anggota DPR sudah konkret memberikan program untuk nelayan, rumah layak huni, petani, peternak, komunikasi digital, pendidikan, kesehatan, UMKM, dan koperasi.
Melki-Johni diketahui responden sudah bertemu Presiden ke-7 Jokowi di Jakarta dan mendapat amanah untuk menjaga keberlanjutan pembangunan yang sudah dibuat di era Jokowi di NTT dan terus meminta dukungan pemerintah pusat untuk dukung pembangunan di NTT.
Selain itu, Melki-Johni mendorong optimalisasi hasil bumi rakyat NTT baik kualitas maupun kuantitas produk di berbagai bidang, perkuat dan libatkan jejaring diaspora NTT se-Tanah Air dan sedunia untuk membantu pembangunan di NTT. "Juga sebagai bagian dari koalisi Prabowo-Gibran terus mendorong dan perkuat dukungan pemerintah pusat, DPR, dan DPD juga swasta dan CSO nasional bantu bangun NTT," ujar Alamsyah.
Adapun paslon Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu dinilai responden banyak janji kampanye yang disampaikan dan semua bermuara pada pentingnya air sebagai hal utama untuk semua pembangunan. Polanya dengan mengandalkan pompa hidran. Kedua hal itu dinilai terlalu sederhanakan masalah dan solusi membangun NTT sehingga program lainnya tidak begitu jelas ke publik.
Responden juga menilai Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu sangat realistis bahwa membangun NTT butuh dukungan pusat dan tidak bisa hanya andalkan kemampuan NTT sendiri. Karena bukan bagian dari koalisi nasional seperti paslon nomor urut 1 sehingga sulit berikan rencana yang konkret untuk mendapatkan dukungan pusat.
"Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu juga diketahui responsen terus menjalin kekuatan dengan berbagai kekuatan di Jakarta, baik pemerintah pusat dan pihak lainnya tapi belum keliatan hasil nyata yang bisa diberikan untuk masyarakat NTT," ujarnya.
Diketahui, para responden merupakan pemegang KTP NTT dan terdaftar di Daftar Pemilih Tetap Pilkada NTT 2024. "Survei dilakukan dengan metode wawancara secara face to face secara langsung dan mengunakan Whatsapp Call. Adapun margin of error surve kurang lebih 2,46% dengan tingkat kepercayaan 95%." ujarnya.
tulis komentar anda