Sejumlah Bandara Terdampak Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki
Rabu, 13 November 2024 - 11:09 WIB
JAKARTA - Sejumlah bandara udara terdampak sebaran debu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki , Nusa Tenggara Timur (NTT). Gunung yang terletak di Flores Timur itu terus erupsi sejak 3 November lalu.
Berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), sejumlah bandara yang terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki. Antara lain Bandara Soa (Ngada), Bandara Haji Hasan Arowboesman (Ende), Bandara Fransiskus XaveriusXaverius Seda (Maumere), Bandara Frans Sales Lega (Manggarai), Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (Bima), Bandara Komodo (Labuan Bajo), Bandara Umbu Mehang Kinda (Sumba), dan Bandara Zainudin Abdul Majid (Lombok).
Selanjutnya Bandara Selaparang (Mataram), Bandara Flores, Bandara I Gusti Ngurah Rai (Bali), Bandara Gewayantaka (Flores TImur), Bandara Wonopito (Lembata), Bandara Lunyuk, Bandara Sultan Muhammad Nazarudin di Sumbawa, dan Bandara Waikabubak (Sumba Barat Daya).
Adapun tinggi kolom abu vulkanik dari Gunung setinggi 1.703 meter itu tercatat SFC/15.000 kaki dan SFC 30.000 kaki. Abu vulkanik mengarah ke barat dengan kecepatan 20 knot.
Prakirawati BMKG, Kadek Katriavi Karlina yang dikonfirmasi wartawan membenarkan hal itu. Menurutnya, kondisi tersebut masih terus diamati dan nantinya akan rapat untuk menentukan operasional bandara.
Kadek mengatakan, abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi belum turun ke permukaan bumi. "Pengamatan dilakukan secara berkala oleh petugas di beberapa titik untuk melihat apakah debu vulkanik telah turun. Meskipun hasil pengamatan yang negatif menunjukkan bahwa debu vulkanik belum sampai ke permukaan bumi," ujarnya.
Lihat Juga: Baznas Salurkan 35.000 Liter Air Bersih untuk Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Berdasarkan data Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), sejumlah bandara yang terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki. Antara lain Bandara Soa (Ngada), Bandara Haji Hasan Arowboesman (Ende), Bandara Fransiskus XaveriusXaverius Seda (Maumere), Bandara Frans Sales Lega (Manggarai), Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (Bima), Bandara Komodo (Labuan Bajo), Bandara Umbu Mehang Kinda (Sumba), dan Bandara Zainudin Abdul Majid (Lombok).
Selanjutnya Bandara Selaparang (Mataram), Bandara Flores, Bandara I Gusti Ngurah Rai (Bali), Bandara Gewayantaka (Flores TImur), Bandara Wonopito (Lembata), Bandara Lunyuk, Bandara Sultan Muhammad Nazarudin di Sumbawa, dan Bandara Waikabubak (Sumba Barat Daya).
Adapun tinggi kolom abu vulkanik dari Gunung setinggi 1.703 meter itu tercatat SFC/15.000 kaki dan SFC 30.000 kaki. Abu vulkanik mengarah ke barat dengan kecepatan 20 knot.
Prakirawati BMKG, Kadek Katriavi Karlina yang dikonfirmasi wartawan membenarkan hal itu. Menurutnya, kondisi tersebut masih terus diamati dan nantinya akan rapat untuk menentukan operasional bandara.
Kadek mengatakan, abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi belum turun ke permukaan bumi. "Pengamatan dilakukan secara berkala oleh petugas di beberapa titik untuk melihat apakah debu vulkanik telah turun. Meskipun hasil pengamatan yang negatif menunjukkan bahwa debu vulkanik belum sampai ke permukaan bumi," ujarnya.
Lihat Juga: Baznas Salurkan 35.000 Liter Air Bersih untuk Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
(abd)
tulis komentar anda