Mahasiswa Baru UIN SMH Banten Harus Kenali Ciri-ciri Penyebaran Radikalisme
Jum'at, 30 Agustus 2024 - 16:27 WIB
SERANG - Mahasiswa baru di Banten harus dapat mengenaili ciri-ciri penyebaran paham radikalisme dan intoleransi di lingkungan kampus agar tidak mudah terpapar paham paham tersebut.
Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo mengungkapkan hal tersebut dalam acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2024 mahasiswa baru UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten.
Acara yang diikuti tidak kurang 2.400 mahasiswa baru UIN SMH Banten digelar di Convention Hall Pusgiwa UIN SMH Banten, Serang.
Dia menjelaskan, mahasiswa ini harus mengenali secara dini. Pertama definisinya terlebih intoleransi, radikalisme dan terorisme.
"Setelah itu bagaimana mereka bisa mengenal ciri-cirinya, bagaimana terpapar radikalisme, terpapar paham terorisme serta gejala ataupun potensi intoleransi itu seperti apa, itu mahasiswa harus dikenalkan terlebih dahulu, diberikan contoh-contohnya. sehingga nanti mereka sudah bisa mengenali ciri cirinya,” ujar Roedy Widodo, dikutip Jumat (30/8/2024).
Sehingga dapat tercipta daya tahan individu atau resilience individu, family resilience, dan nasionality resilience. Hingga akhirnya dapat tercipta suatu daya tahan ataupun ketahanan nasional yang dinamis.
“Sehingga kita dapat melakukan pencegahan secara dini, melakukan perlawanan secara dini dan penangkalan secara dini agar tercipta suatu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang cinta damai dan harmoni,” katanya.
Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo mengungkapkan hal tersebut dalam acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2024 mahasiswa baru UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten.
Acara yang diikuti tidak kurang 2.400 mahasiswa baru UIN SMH Banten digelar di Convention Hall Pusgiwa UIN SMH Banten, Serang.
Dia menjelaskan, mahasiswa ini harus mengenali secara dini. Pertama definisinya terlebih intoleransi, radikalisme dan terorisme.
"Setelah itu bagaimana mereka bisa mengenal ciri-cirinya, bagaimana terpapar radikalisme, terpapar paham terorisme serta gejala ataupun potensi intoleransi itu seperti apa, itu mahasiswa harus dikenalkan terlebih dahulu, diberikan contoh-contohnya. sehingga nanti mereka sudah bisa mengenali ciri cirinya,” ujar Roedy Widodo, dikutip Jumat (30/8/2024).
Sehingga dapat tercipta daya tahan individu atau resilience individu, family resilience, dan nasionality resilience. Hingga akhirnya dapat tercipta suatu daya tahan ataupun ketahanan nasional yang dinamis.
“Sehingga kita dapat melakukan pencegahan secara dini, melakukan perlawanan secara dini dan penangkalan secara dini agar tercipta suatu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang cinta damai dan harmoni,” katanya.
tulis komentar anda