Kisah Haji Darip, Jawara Sakti Bekasi yang Bikin Merinding Ketakutan Pasukan Belanda

Selasa, 27 Agustus 2024 - 09:14 WIB
Lalu perburuan dilakukan di Kranji mencari Haji Rian Bin Sirun pemimpin Banteng Merah, Haji Rian memiliki pasukan 15 orang bersenjata, termasuk dua revolver dan tiga karabin.





Haji Rian bergabung dengan kelompok Haji Mesir, markas mereka dipindahkan ke Pekayon, lalu pindah ke Cikunir jika dalam keadaan darurat markas ini di jaga oleh lima sampai enam orang bersenjata.

Sekutu mengintai Teluk Pucung, di daerah ini ada sekitar 50 orang bersenjatakan pistol dan 15 karabin. Markas ini seperti di Pondok Ungu dan Kali Abang, pemimpinnya adalah Tohir I, mereka memiliki tiga kendaraan sepeda motor.

Di Bekasi, sekutu memburu Haji Jole dan sepupunya Saadi. Mereka bersembunyi di Teluk Pucung. Haji Jole bagi sekutu sangat di cari, karena bukan hanya sekedar pemimpin, Haji Jole juga terkenal sebagai eksekutor yang selalu membunuh tentara dan para antek anteknya.

Pengaruh Haji Jole meliputi Pekayon, Teluk Pucung dan Karang Congkok, tempat dimana dalam pengaruh kekuatan kelompok Tohir I. Sekutu kemudian menyisir wilayah Sepatan, disini diperkuat oleh kelompok Haji Eman yang dimana ayah dari Haji Jole.



Dirumah Haji Eman tempat berkumpul sekitar 30 pemuda yang memiliki 10 pistol dan 5 karabin. Di Tambun terdapat markas pimpinan Muhamad Tabrani dan Bakar. Markasnya diperkuat sekitar 100 orang bersenjatakan revolver dan 30 hingga 40 karabin.

Terletak disebelah barat pos kereta, antara rel kereta api dan jalan utama. Kelompok ini memiliki 3 sampai 4 sepeda motor dan 4 mobil penumpang. Mohamad Tabrani tinggal di jalan utama dekat kali Jambe, sedangkan Bakar tinggal di sebelah kota.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content