Keruntuhan Kerajaan Ternate, Berkaitan dengan Proklamasi 1945?
Kamis, 08 Agustus 2024 - 12:30 WIB
KERAJAAN Ternate merupakan salah satu kesultanan Islam yang cukup besar di nusantara. Muncul beberapa pendapat terkait runtuhnya Kesultanan Ternate ini, salah satunya berkaitan dengan Proklamasi Kemerdekaan RI.
Namun ada pendapat lain yang menyebutkan jika Kerajaan Ternate runtuh disebabkan oleh wafatnya Sultan Baabullah, dilanjutkan dengan serangan dari Spanyol.
Hal tersebut mungkin jadi salah satu dari banyaknya penyebab keruntuhan Kerajaan Ternate.
Sebab selain serangan Spanyol, ada pula faktor lain seperti tidak adanya penerus yang cakap, problematika dengan Tidore, hingga berkaitan dengan proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Dilansir dari jurnal bertajuk "Kesultanan Ternate Pada Era Pemerintahan Soekarno (1945-1968)", secara politik dengan adanya proklamasi kemerdekaan RI 1945, bagi Kerajaan Ternate merupakan awal keruntuhan pranata feodalisme dengan lahirnya negara baru (state nasionalisme) yakni negara kesatuan RI.
Paling tidak, bagi elite Kerajaan Ternate dengan adanya kehadiran negara bangsa (nation state), akan menjadi ancaman tiga pilar penyangga supremasi politik dan ekonomi.
Namun ada pendapat lain yang menyebutkan jika Kerajaan Ternate runtuh disebabkan oleh wafatnya Sultan Baabullah, dilanjutkan dengan serangan dari Spanyol.
Hal tersebut mungkin jadi salah satu dari banyaknya penyebab keruntuhan Kerajaan Ternate.
Sebab selain serangan Spanyol, ada pula faktor lain seperti tidak adanya penerus yang cakap, problematika dengan Tidore, hingga berkaitan dengan proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Keruntuhan Kerajaan Ternate
Dilansir dari jurnal bertajuk "Kesultanan Ternate Pada Era Pemerintahan Soekarno (1945-1968)", secara politik dengan adanya proklamasi kemerdekaan RI 1945, bagi Kerajaan Ternate merupakan awal keruntuhan pranata feodalisme dengan lahirnya negara baru (state nasionalisme) yakni negara kesatuan RI.
Paling tidak, bagi elite Kerajaan Ternate dengan adanya kehadiran negara bangsa (nation state), akan menjadi ancaman tiga pilar penyangga supremasi politik dan ekonomi.
tulis komentar anda