Kisah Jenderal Sintong Murka ke Prabowo: Tinggalkan Kopassus, Keluar Tentara atau Masuk Partai?

Sabtu, 13 Juli 2024 - 06:51 WIB


"Mengapa Prabowo belum dipindahkan ke Kostrad oleh Pak Wismoyo Arismunandar?" tanya Sintong pada Kolonel Bambang seperti tertulis dalam bukuSintong & Prabowo, Dari 'Kudeta L.B. Moerdani Sampai 'Kudeta Prabowo'dikutip, Sabtu (13/7/2024).

Sintong bertekad merealisasikan surat perintah KSAD memutasi Prabowo dari Kopassandha/Kopassus ke Kostrad. Dasar pemindahan Prabowo dilakukan Sintong semata melaksanakan perintah KSAD yang lama disimpan di arsip Asisten Personel Kopassandha.

Sintong lantas memerintahkan Asisten Personel membuat surat pemindahan Prabowo ke Kostrad dan langsung menandatanganinya.

Menurut prosedur, Mayor Prabowo setelah menerima surat pemindahan tidak harus melakukancorps' reportkepada Komandan Kopassandha. Yang harus melakukannya adalah para asisten, komandan grup, komandan detasemen, dan kepala dinas.

Jabatan Prabowo Subianto waktu itu adalah Wakil Komandan Detasemen-81/Antiteror yang bukan merupakan jabatan teras dalam jajaran Kopassandha.



Seharusnya setelah menerima surat perintah pemindahan, Prabowo cukup melapor pada atasan langsung, dalam hal ini Letkol Luhut Pandjaitan, Komandan Detasemen-81/Antiteror. Wakil komandan detasemen tidak perlu melapor pada Komandan Kopassandha.

Akan tetapi, Prabowo tetap meminta waktu untukcorps' report. Kolonel Sintong selaku Komandan Kopassandha tetap menerima Mayor Prabowo di ruang kerjanya.

Prabowo kemudian menanyakan mengapa ia dipindahkan dari Kapassandha ke Kostrad. Sintong berpandangan bahwa dalam sejarah Korps Baret Merah, belum pernah terjadi seorang anggota menanyakan pada atasan mengapa ia dipindahkan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content