Duta Damai Garda Terdepan Tangkal Radikalisme Generasi Muda
Minggu, 02 Juni 2024 - 16:54 WIB
Dia juga mengungkapkan bahwa di Sumbar ada 36 mantan narapidana terorisme. Ia berharap mereka sudah berkategori hijau dan tidak kembali menyebarkan ideologi kekerasannya. Ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi Duta Damai untuk berperan menjaga generasi muda dan masyarakat
“Duta Damai harus ikut aktif bagaimana mengakselerasi agar Sumbar aman damai nyaman. Juga menjadi agent of change atau agen perubahan dalam memobilisasi diri dan anak bangsa rangka melakukan kontra intoleransi, kontra radikalisasi, dan kontra terorisme,” ungkapnya.
Roedy Widodo menegaskan bahwa yang dilawan duta damai bukan teroris atau orangnya, akan tetapi pahamnya.
Dari hasil beberapa penelitian, kata dia, indeks potensi radikalisme menunjukkan indeks toleran di kalangan masyarakat terus naik. Tadinya 6,16, sekarang menjadi 70,2 persen. Fakta lainnya, tahun 2023, Indonesia mencatat zero attack terrorism.
“ini hasil kerja dari seluruh komponen. Terima kasih kepolisian dalam hal ini Densus 88 telah melakukan penangkapan yang optimal. Dengan UU Nomor 5 2018 itu, orang baru berpikir melakukan aksi terorisme saja sudah ditangkap. Ini berkat pendektan komprehensif UU kita, sekarang preemptif straight mampu menggagalkan beberapa rencana aksi terorisme,” tukasnya.
Namun, dengan adanya penangkatan secara masif, ternyata mereka tidak mengeksplor seluruh tindakan ke permukaan. Ternyata di bawah permukaan sangat kuat. Kondisi ini bagaikan fenomena gunung es, bahwa di permukaan kecil, tapi di bawah permukaan menggelembungkan. Itu menjadi bukti pola pendekatan pelaku teror sudah berubah dari menggunakan peluru ke politik.
Roedy juga meminta Duta Damai untuk terus berinovasi dalam berkampanye dan pendekatan dalam melakukan menyebarkan perdamaian baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Kepala Kesbangpol Sumbar, Erinaldi berharap Duta Damai ini menjadi garda terdepan dalam menebarkan konten-konten perdamaian untuk melawan propaganda radikal terorisme terutama di dunia maya. Selain itu, Duta Damai BNPT Regional Sumbar diminta untuk terus mengkampanyekan bijak ber-media-sosial.
“Bagaimana kita kedepan wajib berpegang pada falsafah orang Minang, adat bersendikan syarak, syarakat bersendikan kitabullah, dan adik-adik generasi muda ini ada didalamnya. Jadi harus menggelorakan bijak bermedsos," ujarnya.
“Duta Damai harus ikut aktif bagaimana mengakselerasi agar Sumbar aman damai nyaman. Juga menjadi agent of change atau agen perubahan dalam memobilisasi diri dan anak bangsa rangka melakukan kontra intoleransi, kontra radikalisasi, dan kontra terorisme,” ungkapnya.
Roedy Widodo menegaskan bahwa yang dilawan duta damai bukan teroris atau orangnya, akan tetapi pahamnya.
Dari hasil beberapa penelitian, kata dia, indeks potensi radikalisme menunjukkan indeks toleran di kalangan masyarakat terus naik. Tadinya 6,16, sekarang menjadi 70,2 persen. Fakta lainnya, tahun 2023, Indonesia mencatat zero attack terrorism.
“ini hasil kerja dari seluruh komponen. Terima kasih kepolisian dalam hal ini Densus 88 telah melakukan penangkapan yang optimal. Dengan UU Nomor 5 2018 itu, orang baru berpikir melakukan aksi terorisme saja sudah ditangkap. Ini berkat pendektan komprehensif UU kita, sekarang preemptif straight mampu menggagalkan beberapa rencana aksi terorisme,” tukasnya.
Namun, dengan adanya penangkatan secara masif, ternyata mereka tidak mengeksplor seluruh tindakan ke permukaan. Ternyata di bawah permukaan sangat kuat. Kondisi ini bagaikan fenomena gunung es, bahwa di permukaan kecil, tapi di bawah permukaan menggelembungkan. Itu menjadi bukti pola pendekatan pelaku teror sudah berubah dari menggunakan peluru ke politik.
Roedy juga meminta Duta Damai untuk terus berinovasi dalam berkampanye dan pendekatan dalam melakukan menyebarkan perdamaian baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Kepala Kesbangpol Sumbar, Erinaldi berharap Duta Damai ini menjadi garda terdepan dalam menebarkan konten-konten perdamaian untuk melawan propaganda radikal terorisme terutama di dunia maya. Selain itu, Duta Damai BNPT Regional Sumbar diminta untuk terus mengkampanyekan bijak ber-media-sosial.
“Bagaimana kita kedepan wajib berpegang pada falsafah orang Minang, adat bersendikan syarak, syarakat bersendikan kitabullah, dan adik-adik generasi muda ini ada didalamnya. Jadi harus menggelorakan bijak bermedsos," ujarnya.
(shf)
tulis komentar anda