Duta Damai Garda Terdepan Tangkal Radikalisme Generasi Muda
loading...
A
A
A
PADANG - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengukuhkan anggota baru Duta Damai Sumatera Barat (Sumbar) di Padang. Duta Damai ini diharapkan dapat meningkatkan pencegahan penyebaran radikalisme terorisme di kalangan generasi muda.
Mereka akan menjadi agen perubahan dalam menyebarkan konten dan perilaku cinta damai, toleran. Hal itu harus terus dikembangkan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis.
“Tugas adik-adik Duta Damai Regional Sumbar sangat berat tapi mulia. Makanya harus disertai niat dan kemauan keras. Anda adalah pilar terdepan dalam rangka memberikan publick awareness, public resilience, cegah, dini, tentunya dengan kemampuan para duta damai dibidang teknologi, komunikasi visual, dan penulisan,” kata Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo saat pengukuhan, dikutip Minggu (2/6/2024).
Selain itu, mereka diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat untuk menyebarkan perdamaian dalam rangka merawat keutuhan NKRI.
Roedy Widodo menjelaskan, penanggulangan terorisme bukan hanya tugas BNPT, Polri, TN, dan Kementerian/Lembaga terkait. Karena itu, pihaknya menjalankan strategi penanggulangan terorisme dengan program pentahelix.
Pertama adalah pemerintah melalui Kementerian/Lembaga, serta Pemprov, dan Pemda. Kedua masyarakat, kemudian kolaborasi dengan media untuk memviralkan dan mengekspos kegiatan pencegahan agar masyarakat tahu bahwa BNPT telah melakukan berbagai program pencegahan.
Selanjutnya adalah pengusaha, kemudian akademi mulai dari perguruan tinggi sampai level pendidikan dasar.
Dia juga mengungkapkan bahwa di Sumbar ada 36 mantan narapidana terorisme. Ia berharap mereka sudah berkategori hijau dan tidak kembali menyebarkan ideologi kekerasannya. Ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi Duta Damai untuk berperan menjaga generasi muda dan masyarakat
“Duta Damai harus ikut aktif bagaimana mengakselerasi agar Sumbar aman damai nyaman. Juga menjadi agent of change atau agen perubahan dalam memobilisasi diri dan anak bangsa rangka melakukan kontra intoleransi, kontra radikalisasi, dan kontra terorisme,” ungkapnya.
Roedy Widodo menegaskan bahwa yang dilawan duta damai bukan teroris atau orangnya, akan tetapi pahamnya.
Dari hasil beberapa penelitian, kata dia, indeks potensi radikalisme menunjukkan indeks toleran di kalangan masyarakat terus naik. Tadinya 6,16, sekarang menjadi 70,2 persen. Fakta lainnya, tahun 2023, Indonesia mencatat zero attack terrorism.
“ini hasil kerja dari seluruh komponen. Terima kasih kepolisian dalam hal ini Densus 88 telah melakukan penangkapan yang optimal. Dengan UU Nomor 5 2018 itu, orang baru berpikir melakukan aksi terorisme saja sudah ditangkap. Ini berkat pendektan komprehensif UU kita, sekarang preemptif straight mampu menggagalkan beberapa rencana aksi terorisme,” tukasnya.
Namun, dengan adanya penangkatan secara masif, ternyata mereka tidak mengeksplor seluruh tindakan ke permukaan. Ternyata di bawah permukaan sangat kuat. Kondisi ini bagaikan fenomena gunung es, bahwa di permukaan kecil, tapi di bawah permukaan menggelembungkan. Itu menjadi bukti pola pendekatan pelaku teror sudah berubah dari menggunakan peluru ke politik.
Roedy juga meminta Duta Damai untuk terus berinovasi dalam berkampanye dan pendekatan dalam melakukan menyebarkan perdamaian baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Kepala Kesbangpol Sumbar, Erinaldi berharap Duta Damai ini menjadi garda terdepan dalam menebarkan konten-konten perdamaian untuk melawan propaganda radikal terorisme terutama di dunia maya. Selain itu, Duta Damai BNPT Regional Sumbar diminta untuk terus mengkampanyekan bijak ber-media-sosial.
“Bagaimana kita kedepan wajib berpegang pada falsafah orang Minang, adat bersendikan syarak, syarakat bersendikan kitabullah, dan adik-adik generasi muda ini ada didalamnya. Jadi harus menggelorakan bijak bermedsos," ujarnya.
Mereka akan menjadi agen perubahan dalam menyebarkan konten dan perilaku cinta damai, toleran. Hal itu harus terus dikembangkan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis.
Baca Juga
“Tugas adik-adik Duta Damai Regional Sumbar sangat berat tapi mulia. Makanya harus disertai niat dan kemauan keras. Anda adalah pilar terdepan dalam rangka memberikan publick awareness, public resilience, cegah, dini, tentunya dengan kemampuan para duta damai dibidang teknologi, komunikasi visual, dan penulisan,” kata Deputi 1 Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Roedy Widodo saat pengukuhan, dikutip Minggu (2/6/2024).
Selain itu, mereka diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat untuk menyebarkan perdamaian dalam rangka merawat keutuhan NKRI.
Roedy Widodo menjelaskan, penanggulangan terorisme bukan hanya tugas BNPT, Polri, TN, dan Kementerian/Lembaga terkait. Karena itu, pihaknya menjalankan strategi penanggulangan terorisme dengan program pentahelix.
Pertama adalah pemerintah melalui Kementerian/Lembaga, serta Pemprov, dan Pemda. Kedua masyarakat, kemudian kolaborasi dengan media untuk memviralkan dan mengekspos kegiatan pencegahan agar masyarakat tahu bahwa BNPT telah melakukan berbagai program pencegahan.
Selanjutnya adalah pengusaha, kemudian akademi mulai dari perguruan tinggi sampai level pendidikan dasar.
Dia juga mengungkapkan bahwa di Sumbar ada 36 mantan narapidana terorisme. Ia berharap mereka sudah berkategori hijau dan tidak kembali menyebarkan ideologi kekerasannya. Ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi Duta Damai untuk berperan menjaga generasi muda dan masyarakat
“Duta Damai harus ikut aktif bagaimana mengakselerasi agar Sumbar aman damai nyaman. Juga menjadi agent of change atau agen perubahan dalam memobilisasi diri dan anak bangsa rangka melakukan kontra intoleransi, kontra radikalisasi, dan kontra terorisme,” ungkapnya.
Roedy Widodo menegaskan bahwa yang dilawan duta damai bukan teroris atau orangnya, akan tetapi pahamnya.
Dari hasil beberapa penelitian, kata dia, indeks potensi radikalisme menunjukkan indeks toleran di kalangan masyarakat terus naik. Tadinya 6,16, sekarang menjadi 70,2 persen. Fakta lainnya, tahun 2023, Indonesia mencatat zero attack terrorism.
“ini hasil kerja dari seluruh komponen. Terima kasih kepolisian dalam hal ini Densus 88 telah melakukan penangkapan yang optimal. Dengan UU Nomor 5 2018 itu, orang baru berpikir melakukan aksi terorisme saja sudah ditangkap. Ini berkat pendektan komprehensif UU kita, sekarang preemptif straight mampu menggagalkan beberapa rencana aksi terorisme,” tukasnya.
Namun, dengan adanya penangkatan secara masif, ternyata mereka tidak mengeksplor seluruh tindakan ke permukaan. Ternyata di bawah permukaan sangat kuat. Kondisi ini bagaikan fenomena gunung es, bahwa di permukaan kecil, tapi di bawah permukaan menggelembungkan. Itu menjadi bukti pola pendekatan pelaku teror sudah berubah dari menggunakan peluru ke politik.
Roedy juga meminta Duta Damai untuk terus berinovasi dalam berkampanye dan pendekatan dalam melakukan menyebarkan perdamaian baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Kepala Kesbangpol Sumbar, Erinaldi berharap Duta Damai ini menjadi garda terdepan dalam menebarkan konten-konten perdamaian untuk melawan propaganda radikal terorisme terutama di dunia maya. Selain itu, Duta Damai BNPT Regional Sumbar diminta untuk terus mengkampanyekan bijak ber-media-sosial.
“Bagaimana kita kedepan wajib berpegang pada falsafah orang Minang, adat bersendikan syarak, syarakat bersendikan kitabullah, dan adik-adik generasi muda ini ada didalamnya. Jadi harus menggelorakan bijak bermedsos," ujarnya.
(shf)