Cegah Punah, Pohon Wijayakusuma Ditanam di Kawasan Konservasi
Sabtu, 15 Agustus 2020 - 20:24 WIB
CILACAP - Untuk mencegah dari kepunahan, sebanyak 75 pohon Wijayakusuma di tanam di Kawasan Konservasi di komplek Perumahan Pertamina Tegalkamulyan, Cilacap , Sabtu (15/8/2020).
Pohon Wijayakusuma Keraton merupakan flora endemik di Pulau Nusakambangan. Habitat aslinya hanya tumbuh di pulau karang sisi selatan pulau Nusakambangan yakni di Pulau Majeti yang termasuk Cagar Alam Wijayakusuma. Dihabitatnya saat ini, pohon Wijayakusuma ini hanya tinggal tercatat beberapa pohon saja.
Untuk menyelamatkan pohon yang menjadi ikonik Kabupaten Cilacap itu, PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Konservasi Wilayah II Cilacap melakukan upaya konservasi di luar kawasan habitatnya. Penanaman dilakukan bersama Forkopimda Cilacap.
General Manager Pertamina Refenery Unit IV Cilacap Joko Pranoto mengatakan, jika pihaknya berhasil mengembangbiakan pohon Wijayakusuma dari habitat aslinya. Sesuai dengan HUT RI yang ke 75, sebanyak 75 pohon langka ini dikembangkan di luar habitatnya.
“Jadi di sini nanti akan ada pohon Wijayakusuma tumbuh, dan bunga Wijayakusuma, kalau sudah bagus, nanti masyarakat luas bisa belajar dan berkunjung ke taman edukasi ini,” katanya.(Baca juga : Susah Sinyal, Pelajar di Cilacap Belajar Daring di Mapolsek )
“Kenapa dilakukan karena memang jika tidak dibudidayakan dan rawat maka semakin lama akan semakin berkurang jumlahnya, sementara Wijayakusuma merupakan pohon khas, dan sudah sangat melekat dengan Cilacap,” ujarnya.
Kawasan Konservasi Wijayakusuma yang menjadi tempat penanaman ini juga nantinya akan menjadi taman edukasi pendidikan. Sehingga masyarakat, bisa belajar dan melihat langsung pohon serta bunga Wijayakusuma di taman yang berada di Kompleks Perumahan Pertamina Tegalkamulyan ini.
Penanaman ini tercatat Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang melakukan penanaman pohon langka di luar konservasinya. Penghargaan diserahkan langsung oleh Pimpinan MURI Jaya Suprana secara virtual.
“Ini merupakan Rekor MURI ke-10 yang dicatatkan oleh Pertamina RU IV Cilacap, dan ini dicatatkan pada Rekor Dunia, Penanaman Pohon Endemik (Pohon Wijayakusuma) dan piagam dianugerahkan satu-satunya kepada Pertamina,” katanya.
Menurutnya, rekor tersebut sangat menakjubkan, karena penanaman 75 pohon Wijayakusuma ini memiliki makna ganda, yakni Rekor Kebudayaan dan Rekor Lingkungan Hidup.(Baca juga : Sodomi 30 Anak di Hutan Pinus Ini Penampakan Sang Predator )
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Awaluddin Muuri mengapresiasi langkah Pertamina RU IV Cilacap untuk melestarikan Pohon Wijayakusuma. Apalagi, nantinya kawasan tersebut dijadikan Taman edukasi bagi masyarakat tentang Pohon Wijayakusuma yang sangat langka.
“Kami sangat mendukung adanya Taman Edukasi ini. Selama ini Pertamina sudah membuat beberapa taman edukasi, seperti Kolak Sikancil yang ada di Kampung Laut, sebagai tempaat edukasi sekitar 50 lebih jenis pohon mangrove, dan ini ada tambah lagi taman edukasi wijayakusuma,” ujarnya.
Pohon Wijayakusuma Keraton merupakan flora endemik di Pulau Nusakambangan. Habitat aslinya hanya tumbuh di pulau karang sisi selatan pulau Nusakambangan yakni di Pulau Majeti yang termasuk Cagar Alam Wijayakusuma. Dihabitatnya saat ini, pohon Wijayakusuma ini hanya tinggal tercatat beberapa pohon saja.
Untuk menyelamatkan pohon yang menjadi ikonik Kabupaten Cilacap itu, PT Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Konservasi Wilayah II Cilacap melakukan upaya konservasi di luar kawasan habitatnya. Penanaman dilakukan bersama Forkopimda Cilacap.
General Manager Pertamina Refenery Unit IV Cilacap Joko Pranoto mengatakan, jika pihaknya berhasil mengembangbiakan pohon Wijayakusuma dari habitat aslinya. Sesuai dengan HUT RI yang ke 75, sebanyak 75 pohon langka ini dikembangkan di luar habitatnya.
“Jadi di sini nanti akan ada pohon Wijayakusuma tumbuh, dan bunga Wijayakusuma, kalau sudah bagus, nanti masyarakat luas bisa belajar dan berkunjung ke taman edukasi ini,” katanya.(Baca juga : Susah Sinyal, Pelajar di Cilacap Belajar Daring di Mapolsek )
“Kenapa dilakukan karena memang jika tidak dibudidayakan dan rawat maka semakin lama akan semakin berkurang jumlahnya, sementara Wijayakusuma merupakan pohon khas, dan sudah sangat melekat dengan Cilacap,” ujarnya.
Kawasan Konservasi Wijayakusuma yang menjadi tempat penanaman ini juga nantinya akan menjadi taman edukasi pendidikan. Sehingga masyarakat, bisa belajar dan melihat langsung pohon serta bunga Wijayakusuma di taman yang berada di Kompleks Perumahan Pertamina Tegalkamulyan ini.
Penanaman ini tercatat Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang melakukan penanaman pohon langka di luar konservasinya. Penghargaan diserahkan langsung oleh Pimpinan MURI Jaya Suprana secara virtual.
“Ini merupakan Rekor MURI ke-10 yang dicatatkan oleh Pertamina RU IV Cilacap, dan ini dicatatkan pada Rekor Dunia, Penanaman Pohon Endemik (Pohon Wijayakusuma) dan piagam dianugerahkan satu-satunya kepada Pertamina,” katanya.
Menurutnya, rekor tersebut sangat menakjubkan, karena penanaman 75 pohon Wijayakusuma ini memiliki makna ganda, yakni Rekor Kebudayaan dan Rekor Lingkungan Hidup.(Baca juga : Sodomi 30 Anak di Hutan Pinus Ini Penampakan Sang Predator )
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Awaluddin Muuri mengapresiasi langkah Pertamina RU IV Cilacap untuk melestarikan Pohon Wijayakusuma. Apalagi, nantinya kawasan tersebut dijadikan Taman edukasi bagi masyarakat tentang Pohon Wijayakusuma yang sangat langka.
“Kami sangat mendukung adanya Taman Edukasi ini. Selama ini Pertamina sudah membuat beberapa taman edukasi, seperti Kolak Sikancil yang ada di Kampung Laut, sebagai tempaat edukasi sekitar 50 lebih jenis pohon mangrove, dan ini ada tambah lagi taman edukasi wijayakusuma,” ujarnya.
(nun)
tulis komentar anda