Polisi Selidiki Penyebab Keracunan Massal Santri Ponpes di Bengkulu
Jum'at, 14 Agustus 2020 - 18:38 WIB
BENGKULU - Kepolisian Resor Bengkulu melakukan penyelidikan terkait peristiwa keracunan masal yang menimpa ratusan santri Pondok Pesantren Hidayatul Qomaryah, Jumat (14/08/2020) siang.
"Polres Bengkulu dan Balai POM juga Dinas Kesehatan, sudah mendatangi TKP dan mengambil sampel bahan makanan dan sampel muntah korban santri yang keracunan untuk dilakukan uji laboratorium," ujar Kasatreskrim Polres Bengkulu Polda Bengkulu AKP Yusiadi, Jumat (18/8/2020). (Baca juga: Ratusan Santri Pesantren Bengkulu Keracunan Usai Santap Sambal Telur )
AKP Yusiadi mengatakan, apabila nanti dari hasil penyelidikan di temukan adanya unsur kelalaian atau kesengajaan, Polres Bengkulu akan lakukan proses hukum sesuai aturan yang berlaku. (Baca juga: Santap Bersama Dihajatan, Ratusan Warga Babat Keracunan Makanan )
Untuk sementara sudah ada 6 saksi yang dimintai keterangan, yakni dari para santri yang bertugas memasak makanan dan membagikan makanan.
Sebelumnya ratusan santri mengalami gejala keracunan seperti, mual, pusing dan muntah. "Tadi pagi kami makan nasi dan sambal telur, yang dimasak santriwati, satu jam kemudian mulai mual dan muntah," kata Rauf, seorang santri yang mendapat perawatan di RSUD Kota Bengkulu.
Pasca keracunan masal tersebut sebagian santri Ponpes Nurul Qomariyah, masih menjalani perawatan di RSUD Kota Bengkulu dan beberapa rumah sakit lain.
"Polres Bengkulu dan Balai POM juga Dinas Kesehatan, sudah mendatangi TKP dan mengambil sampel bahan makanan dan sampel muntah korban santri yang keracunan untuk dilakukan uji laboratorium," ujar Kasatreskrim Polres Bengkulu Polda Bengkulu AKP Yusiadi, Jumat (18/8/2020). (Baca juga: Ratusan Santri Pesantren Bengkulu Keracunan Usai Santap Sambal Telur )
AKP Yusiadi mengatakan, apabila nanti dari hasil penyelidikan di temukan adanya unsur kelalaian atau kesengajaan, Polres Bengkulu akan lakukan proses hukum sesuai aturan yang berlaku. (Baca juga: Santap Bersama Dihajatan, Ratusan Warga Babat Keracunan Makanan )
Untuk sementara sudah ada 6 saksi yang dimintai keterangan, yakni dari para santri yang bertugas memasak makanan dan membagikan makanan.
Sebelumnya ratusan santri mengalami gejala keracunan seperti, mual, pusing dan muntah. "Tadi pagi kami makan nasi dan sambal telur, yang dimasak santriwati, satu jam kemudian mulai mual dan muntah," kata Rauf, seorang santri yang mendapat perawatan di RSUD Kota Bengkulu.
Pasca keracunan masal tersebut sebagian santri Ponpes Nurul Qomariyah, masih menjalani perawatan di RSUD Kota Bengkulu dan beberapa rumah sakit lain.
(nth)
tulis komentar anda