Hilang 3 Hari, Petani Cabai Boyolali Ditemukan Tewas di Sungai Braholo
Senin, 04 Maret 2024 - 11:45 WIB
BOYOLALI - Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Semarang menyebut Tim SAR gabungan telah berhasil menemukan Nyamat (60) warga Kabupaten Boyolali, pada Senin (4/3/2024).
Korban pada Jumat (1/3/2024) sore dilaporkan hilang terseret arus Sungai Braholo, Dukuh Kedunguter, Desa Bawu, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali.
“Korban ditemukan sekira pukul 07.30 WIB, mengambang di pinggir Sungai Braholo (Boyolali) dalam keadaan meninggal dunia,” ungkap Kepala Basarnas Semarang Budiono dalam keterangannya, Senin (4/3/2024).
Korban diketahui merupakan warga Kedunguter RT01/RW02, Desa Bawu, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Jenazah kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Waras Wiris Kabupaten Boyolali.
Budiono menyebut kejadian bermula pada Jumat sore sekira pukul 15.30 WIB, korban bersama istri bernama Rubiyem dan Narimo sedang berada di sawah di sisi utara Sungai Braholo, Boyolali, untuk menanam cabai.
Sekitar jam 16.00 WIB korban hendak pulang karena terlihat mendung di langit sebelah barat.
Korban menyuruh sang istri untuk pulang jalan kaki melintas di jalur darat sedangkan korban menyeberang sungai dari arah utara sungai ke selatan sungai mengambil motor yang terparkir.
Saat kejadian sungai dalam keadaan banjir namun masih kecil, sekitar pukul 16.30 WIB istri korban sudah sampai di rumah namun suaminya belum juga sampai rumah. Setelah ditunggu sampai beberapa jam belum juga sampai rumah.
Rubiyem kemudian menginformasikan kepada warga sekitar yang kemudian warga menuju TKP.
“Di sana terlihat motor korban masih terparkir di sebelah selatan sungai, namun korban tak terlihat sedangkan sungai sudah dalam keadaan banjir, diduga korban terbawa arus hingga hanyut dan hilang,” tandas Budiono.
Korban pada Jumat (1/3/2024) sore dilaporkan hilang terseret arus Sungai Braholo, Dukuh Kedunguter, Desa Bawu, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali.
“Korban ditemukan sekira pukul 07.30 WIB, mengambang di pinggir Sungai Braholo (Boyolali) dalam keadaan meninggal dunia,” ungkap Kepala Basarnas Semarang Budiono dalam keterangannya, Senin (4/3/2024).
Korban diketahui merupakan warga Kedunguter RT01/RW02, Desa Bawu, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Jenazah kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Waras Wiris Kabupaten Boyolali.
Budiono menyebut kejadian bermula pada Jumat sore sekira pukul 15.30 WIB, korban bersama istri bernama Rubiyem dan Narimo sedang berada di sawah di sisi utara Sungai Braholo, Boyolali, untuk menanam cabai.
Sekitar jam 16.00 WIB korban hendak pulang karena terlihat mendung di langit sebelah barat.
Korban menyuruh sang istri untuk pulang jalan kaki melintas di jalur darat sedangkan korban menyeberang sungai dari arah utara sungai ke selatan sungai mengambil motor yang terparkir.
Saat kejadian sungai dalam keadaan banjir namun masih kecil, sekitar pukul 16.30 WIB istri korban sudah sampai di rumah namun suaminya belum juga sampai rumah. Setelah ditunggu sampai beberapa jam belum juga sampai rumah.
Rubiyem kemudian menginformasikan kepada warga sekitar yang kemudian warga menuju TKP.
“Di sana terlihat motor korban masih terparkir di sebelah selatan sungai, namun korban tak terlihat sedangkan sungai sudah dalam keadaan banjir, diduga korban terbawa arus hingga hanyut dan hilang,” tandas Budiono.
(ams)
tulis komentar anda