Ketum GP Ansor: Indonesia Emas Butuh Kader Muda NU Beridentitas Konstruktif

Selasa, 20 Februari 2024 - 20:22 WIB
Pertama, melakukan rekayasa politik (political engineering) yang terukur, kedua, rekayasa sosial (social engineering), dan ketiga rekayasa ekonomi (economic engineering). Dengan rekayasa ini, maka kader sejak dini menyiapkan berbagai langkah struktur dan terukur agar ke depan menjadi lebih taktis dan strategis.

“Bukan hal sulit untuk membuat rekayasa-rekayasa itu, sebab saat ini kader banyak tersebar di sektor yang strategis seperti menjadi kepala desa atau perangkat desa, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), penyelenggara pemilu, aktivis Karang Taruna, jaringan profesional di berbagai bidang dan jaringan birokrasi di berbagai lembaga pemerintahan,” ungkap Addin.

Dia optimistis, jika kader menguasai sektor-sektor di atas, maka perubahan bidang politik, sosial dan ekonomi akan lebih mudah.

Jika ada kader ingin menjadi kepala daerah misalnya, maka Ansor harus menyiapkan secara matang sejak dini dengan kerja-kerja kolaboratif agar kader tersebut lolos bahkan menjadi yang terbaik ketika mengemban amanah.

Perekayasaan (engineering), koneksi antarbatin kader dan jaringan organisasi menjadi hal yang mutlak dilakukan agar perencanaan mencapai tujuan yang diharapkan.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly mengatakan, kehadiran Addin ke wilayah Banyumas menjadi keberkahan tersendiri.

Sholahuddin menilai, dengan silaturahim ini maka para kader bisa mendapatkan arahan langsung dari ketua umum terkait program-program yang akan dijalankan di periode 2024-2029.
(shf)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content