Ketum GP Ansor: Indonesia Emas Butuh Kader Muda NU Beridentitas Konstruktif

Selasa, 20 Februari 2024 - 20:22 WIB
loading...
Ketum GP Ansor: Indonesia...
Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin menilai era persaingan global saat ini membutuhkan kader muda NU yang memiliki latar belakang dan karakter jelas. Foto/Ist
A A A
BANYUMAS - Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin menilai, era persaingan global saat ini membutuhkan kader muda Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki latar belakang dan karakter jelas.

Dengan modal kejelasan nilai identitas, Addin meyakini, bangsa Indonesia akan semakin tangguh di masa mendatang terutama dalam sektor politik, sosial dan ekonomi.



Pandangan tersebut disampaikan Addin saat memberikan sambutan pada Silaturahim Pengurus Cabang GP Ansor Se-Barlingmascakeb di Pondok Pesantren Roudhatut Tholibin, Sirau, Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (20/2/2024).

Di depan ratusan kader Ansor dan Banser eks Karesidenan Banyumas itu, Addin meminta generasi muda NU ini untuk benar-benar menyadari akan tantangan bangsa ke depan yang kian kompleks.

Addin berharap kader Ansor percaya diri sekaligus mampu mengompromikan antara yang bersifat ideologis dengan taktis, yang tertutup dengan fleksibel dan antara hal-hal yang sempit dengan luas.

“Kalau soal nilai dasar perjuangan dan pergerakan Ansor seperti membela NKRI sudah tuntas dan jelas. Posisi politik kebangsaan tuntas. Posisi masyarakat pun tuntas. Yang belum tuntas adalah kader ke depan memiliki nilai-nilai identitas kita masing-masing agar jatidiri kuat dan bisa menjadi semakin berkualitas dan tangguh di era kompetitif,” ujar Addin.



Ketua Umum GP Ansor yang baru terpilih pada Kongres ke-XVI, Jumat (2/2/2024) ini menilai, ada tiga langkah strategis untuk membangun nilai-nilai identitas kader Ansor yang konstruktif.

Pertama, melakukan rekayasa politik (political engineering) yang terukur, kedua, rekayasa sosial (social engineering), dan ketiga rekayasa ekonomi (economic engineering). Dengan rekayasa ini, maka kader sejak dini menyiapkan berbagai langkah struktur dan terukur agar ke depan menjadi lebih taktis dan strategis.

“Bukan hal sulit untuk membuat rekayasa-rekayasa itu, sebab saat ini kader banyak tersebar di sektor yang strategis seperti menjadi kepala desa atau perangkat desa, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), penyelenggara pemilu, aktivis Karang Taruna, jaringan profesional di berbagai bidang dan jaringan birokrasi di berbagai lembaga pemerintahan,” ungkap Addin.

Dia optimistis, jika kader menguasai sektor-sektor di atas, maka perubahan bidang politik, sosial dan ekonomi akan lebih mudah.

Jika ada kader ingin menjadi kepala daerah misalnya, maka Ansor harus menyiapkan secara matang sejak dini dengan kerja-kerja kolaboratif agar kader tersebut lolos bahkan menjadi yang terbaik ketika mengemban amanah.

Perekayasaan (engineering), koneksi antarbatin kader dan jaringan organisasi menjadi hal yang mutlak dilakukan agar perencanaan mencapai tujuan yang diharapkan.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah Sholahuddin Aly mengatakan, kehadiran Addin ke wilayah Banyumas menjadi keberkahan tersendiri.

Sholahuddin menilai, dengan silaturahim ini maka para kader bisa mendapatkan arahan langsung dari ketua umum terkait program-program yang akan dijalankan di periode 2024-2029.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2544 seconds (0.1#10.140)