Pegiat Pemilu Tuding Pelaksanaan Pencoblosan di Riau Berjalan Penuh Kecurangan
Kamis, 15 Februari 2024 - 11:09 WIB
PEKANBARU - Pegiat Pemilu Nurhaimin mengungkapkan dugaan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif yang diduga dilakukan oleh petugas TPS (Tempat Pemungutan Suara) dalam pelaksanaan Pemilu 2024 di Riau.
Indikasi kecurangan tersebut disinyalir dilakukan untuk memenangkan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Hal ini menciptakan kekhawatiran serius terkait integritas dan transparansi dalam proses demokrasi.
”Ada indikasi kuat kecurangan terorganisir dengan baik, sistematis, dan merata di beberapa TPS. Ini bukan sekadar kejanggalan, tapi patut dicurigai sebagai upaya memanipulasi hasil pemilihan demi kepentingan tertentu,” kata Nurhaimin, Kamis (15/2/2024).
Dia memastikan bahwa pihak yang diduga terlibat dalam kecurangan ini adalah petugas pengawas TPS. Sehingga hal ini harus segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi.
Sementara kecurangan pada Pemilu 2024 terus ditemukan dan dibagikan di media sosial oleh masyarakat.
Kecurangan-kecurangan ini terjadi di berbagai wilayah Indonesia hingga membuat warganet mulai bertindak dengan memposting berbagai kecurangan tersebut.
Untuk diketahui, Rabu 14 Februari 2024, rakyat Indonesia menggunakan hak suaranya untuk memilih pemimpin negeri. Sungguh sangat disayangkan, dalam proses pemungutan suara malah ditemukan banyak tindak kecurangan.
Indikasi kecurangan tersebut disinyalir dilakukan untuk memenangkan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Hal ini menciptakan kekhawatiran serius terkait integritas dan transparansi dalam proses demokrasi.
”Ada indikasi kuat kecurangan terorganisir dengan baik, sistematis, dan merata di beberapa TPS. Ini bukan sekadar kejanggalan, tapi patut dicurigai sebagai upaya memanipulasi hasil pemilihan demi kepentingan tertentu,” kata Nurhaimin, Kamis (15/2/2024).
Dia memastikan bahwa pihak yang diduga terlibat dalam kecurangan ini adalah petugas pengawas TPS. Sehingga hal ini harus segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang untuk menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi.
Sementara kecurangan pada Pemilu 2024 terus ditemukan dan dibagikan di media sosial oleh masyarakat.
Kecurangan-kecurangan ini terjadi di berbagai wilayah Indonesia hingga membuat warganet mulai bertindak dengan memposting berbagai kecurangan tersebut.
Untuk diketahui, Rabu 14 Februari 2024, rakyat Indonesia menggunakan hak suaranya untuk memilih pemimpin negeri. Sungguh sangat disayangkan, dalam proses pemungutan suara malah ditemukan banyak tindak kecurangan.
(ams)
tulis komentar anda