Jika Uji Klinis Vaksin Sinovac Gagal, Ini Langkah Bio Farma

Rabu, 12 Agustus 2020 - 23:19 WIB
Bambang menilai, Rusia tertutup kepada World Health Organization (WHO) terkait proses pembuatan vaksin Sputnik V. Dalam data WHO, terdapat ratusan data calon vaksin Corona di seluruh dunia.

Ada calon vaksin yang masih melalui tahapan pra uji klinis dan ada juga yang sudah memasuki tahap tiga seperti Sinovach. "Sementara, Rusia tak memberi data terkait uji klinis vaksin Sputnik V kepada WHO.

Akibatnya WHO juga tidak paham. Ini kok (vaksin Sputnik V) tiba-tiba sudah jadi. Kapan risetnya? Metodenya seperti apa? Cara produksinya bagaimana? Tidak pernah dilaporkan dan tidak ada keterangan," pungkas Bambang.

Sementara, kerja sama dengan Sinovac, ujar dia, telah terjalin sebelum pandemi COVID-19. Di sisi lain, Indonesia membutuhkan vaksin secepatnya untuk menanggulangi pandemi tersebut.

"Nah, ketika ini wabah terjadi kemudian partner kami (Sinovac) ternyata sudah duluan melakukan riset, nah kami mau ajak siapa yang kira-kira bisa kami dapatkan vaksinnya secara cepat. Kalau misalkan kami minta ke Eropa, belum tentu dikasih," ujar dia.

Dengan kerja sama tersebut, tegas Bambang, Indonesia mendapat sejumlah keuntungan. Salah satunya adalah transfer teknologi. "Ada transfer teknologi di sana (dalam kerja sama dengan Sinovach). Jadi produksi vaksin ini kan dari hulu ke hilir. Untuk kerja sama ini kami mulai dari hilir yang lebih mudah dulu," pungkas Bambang.
(awd)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content