Satu Warga Positif Covid-19, Mojokerto Masuk Zona Merah
Selasa, 14 April 2020 - 18:30 WIB
MOJOKERTO - Satu orang warga Kabupaten Mojokerto dinyatakan positif terjangkit virus Corona atau Covid-19. Dengan demikian, Kabupaten Mojokerto kini telah ditetapkan sebagai zona merah kasus penyebaran virus Corona.
Pasien positif terjangkit Covid-19 itu diketahui berjenis kelamin perempuan asal Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Ibu rumah tangga berusia 36 tahun itu dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan swap test di RSUD Sidoarjo.
"Sekarang dirawat di RSUD Sidoarjo. Dia sehari-hari tinggal di Sidoarjo, namun alamat KTP (Kartu Tanda Penduduk) Mojokerto," kata Humas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto, dr Langit, Selasa (14/4/2020).
Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, kata dr Langit, pasien positif Covid-19 itu awalnya mengeluhkan sakit demam. Kemudian, ibu satu anak tersebut berobat ke RS Bunda, Waru, Sidoarjo. Selanjutnya, ia dirujuk ke RSUD Sidoarjo guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Selanjutnya dilakukan swap pada 13 April kemarin, hasilnya positif. Untuk terpaparnya dari mana kami masih tracking lagi. Karena pasien ini kesehariannya tinggal di Sidoarjo. Di sana (Sidoarjo) itu masuk zona merah," imbuhnya.
Menurut dr Langit, pasien positif terjangkit virus Corona ini sudah beberapa lama tidak pulang ke Mojokerto. Terakhir yakni suami pasien, pada 22 Maret 2020 lalu. Namun, dari hasil swap test terhadap sang suami dan anak pasien, keduanya sama-sama negatif.
"Kemungkinan pasien terpapar virusnya dari sana (Sidoarjo). Karena dia tinggal sehari-hari di Sidoarjo. Tapi kami masih melakukan tracing dengan koordinasi dengan tim di sana (Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sidoarjo)," terang dr Langit.
Kendati demikian, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto akan terus melakukan pemantauan terhadap keluarga pasien di Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Hal itu, sebagai langkah antisipasi guna mencegah penyebaran virus yang kali pertama muncul di Kota Wuhan, Cina pada 2019 lalu.
"Kita akan melakukan tracing ke keluarga dan rumah warga sekitar. Kita akan melakukan pemantauan secara ketat di daerah tersebut. Kita juga akan melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar rumah keluarga pasien," tandas dr Langit.
Sejauh ini, lanjut Langit, jumlah orang dalam pantauan (ODP) Covid-19 di Kabupaten Mojokerto sebanyak 276 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 sudah mencapai 39 orang. Dari 39 orang PDP, sebanyak 9 orang masih menjalani isolasi di rumah sakit
Pasien positif terjangkit Covid-19 itu diketahui berjenis kelamin perempuan asal Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Ibu rumah tangga berusia 36 tahun itu dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan swap test di RSUD Sidoarjo.
"Sekarang dirawat di RSUD Sidoarjo. Dia sehari-hari tinggal di Sidoarjo, namun alamat KTP (Kartu Tanda Penduduk) Mojokerto," kata Humas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto, dr Langit, Selasa (14/4/2020).
Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, kata dr Langit, pasien positif Covid-19 itu awalnya mengeluhkan sakit demam. Kemudian, ibu satu anak tersebut berobat ke RS Bunda, Waru, Sidoarjo. Selanjutnya, ia dirujuk ke RSUD Sidoarjo guna pemeriksaan lebih lanjut.
"Selanjutnya dilakukan swap pada 13 April kemarin, hasilnya positif. Untuk terpaparnya dari mana kami masih tracking lagi. Karena pasien ini kesehariannya tinggal di Sidoarjo. Di sana (Sidoarjo) itu masuk zona merah," imbuhnya.
Menurut dr Langit, pasien positif terjangkit virus Corona ini sudah beberapa lama tidak pulang ke Mojokerto. Terakhir yakni suami pasien, pada 22 Maret 2020 lalu. Namun, dari hasil swap test terhadap sang suami dan anak pasien, keduanya sama-sama negatif.
"Kemungkinan pasien terpapar virusnya dari sana (Sidoarjo). Karena dia tinggal sehari-hari di Sidoarjo. Tapi kami masih melakukan tracing dengan koordinasi dengan tim di sana (Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sidoarjo)," terang dr Langit.
Kendati demikian, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Mojokerto akan terus melakukan pemantauan terhadap keluarga pasien di Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Hal itu, sebagai langkah antisipasi guna mencegah penyebaran virus yang kali pertama muncul di Kota Wuhan, Cina pada 2019 lalu.
"Kita akan melakukan tracing ke keluarga dan rumah warga sekitar. Kita akan melakukan pemantauan secara ketat di daerah tersebut. Kita juga akan melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar rumah keluarga pasien," tandas dr Langit.
Sejauh ini, lanjut Langit, jumlah orang dalam pantauan (ODP) Covid-19 di Kabupaten Mojokerto sebanyak 276 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 sudah mencapai 39 orang. Dari 39 orang PDP, sebanyak 9 orang masih menjalani isolasi di rumah sakit
(mas)
tulis komentar anda