Ganjar Bagikan Kisah Inspiratif di Ponpes An Nur Ngrukem: Dari Guru Pecinta Alam hingga Kernet

Kamis, 25 Januari 2024 - 14:36 WIB
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Kamis (25/1/2024). Foto/Erfan Erlin/MPI
BANTUL - Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo , bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) An Nur Ngrukem, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul. Dalam pertemuan ini, Ganjar mengungkapkan kisah masa lalunya, menjelajahi perjalanan hidup dari menjadi guru pecinta alam hingga tukang ojek dan kernet.

Tak hanya itu, Ganjar lebih banyak bercerita tentang masa lalunya ketika kuliah dan ketika melamar Siti Atikoh yang merupakan anak seorang pengasuh pondok pesantren.

Ganjar menyampaikan soal arti perjuangan hidup. Dia mengaku hidupnya dahulu melarat dan bukan anak siapa-siapa (pejabat ataupun orang kaya). Dirinya adalah anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.



Oleh karenanya, dia teringat dengan Kapanewon Sewon lokasi yang dikunjunginya saat ini. Semasa kuliah, dia pernah mengajar materi tentang pecinta alam di SMA Sewon Bantul karena ingin mencari uang untuk biaya sekolah.



"Dadi kulo golek duit nggo bayar kuliah salah satunya mulang pecinta alam teng SMA Sewon. Lak celak njih (jadi saya cari duit untuk bayar kuliah salah satunya dengan mengajar pecinta alam di SMA Sewon. Deket kan?)," kata Ganjar.

Semasa kuliah dia memang hidup serba terbatas dan untuk menyambung hidup dan terus berkuliah, berbagai profesi dia jalani untuk menghasilkan uang. Ganjar mengaku tidak malu dengan profesi yang dianggap sebelah mata oleh sebagian orang

Ganjar mengaku pernah berjualan bensin eceran, ngojek, hingga menjadi kernet. Semua itu ia lakukan agar dirinya tetap bisa berkuliah di UGM

"Hidup itu perjuangan bro. Ada tingkatannya ora mlumpat, ora instan, ora iso, kecuali koe anake sopo (tidak melompat, tidak instan, kecuali kamu anak siapa)," katanya.

Soal anak siapa yang dimaksud, Ganjar kemudian menjelaskan. Hal tersebut mengundang gelak tawa santri dan kyai yang ada saat itu.

Ganjar berpesan untuk menjadi pemimpin maka harus merasakan yang namanya berjuang dari bawah. Tidak bisa secara instan langsung menjadi pemimpin.
(hri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content