Penanganan Covid-19 di Lutim, Bupati : Pemkab Tidak Menutup Mata
Kamis, 30 April 2020 - 20:44 WIB
LUWU TIMUR - Bupati Luwu Timurn (Lutim), Thorig Husler mengaku tidak diam dan menutup mata menghadapi wabah virus corona, covid-19 yang saat ini sudah sampai di wilayah Luwu Timur. Kata Dia, pihaknya terus melakukan koordinasi dan menentukan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan jumlah pasien positif virus tersebut.
“Pemerintah tidak menutup mata, kami terus memantau, melakukan koordinasi, serta menentukan sikap terkait langkah antisipasi yang harus dilakukan,” ujar Husler.
Baca : Siddiq: Bupati Jangan Tinggal Diam, Sementara Sudah Ada Uang Operasionalnya
Langkah antisipasi itu, menurut Husler yakni dengan menyiapkan fasilitas kesehatan di beberapa titik di Luwu Timur yang dianggap siap untuk menampung pasien Covid-19, seperti di RSUD I La Galigo Wotu, RS Vale, dan sejumlah PKM yang telah memiliki fasilitas memadai.
“Perhitungan kami, dengan fasilitas kesehatan yang tersedia saat ini, mampu menampung hingga puluhan pasien Covid-19,” ujar Husler.
Untuk alat pengujian, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, maupun pihak swasta yang ingin menyumbangkan alat rapid test kepada tim gugus tugas Luwu Timur.
“Hari ini Insyaallah 500 unit Rapid test dari PT Vale Indonesia, dimana sebelumnya juga telah menyumbangkan 320 unit Rapid Test. Pemerintah Provinsi 40 unit, jadi saat ini, ketersediaan alat rapit test sudah cukup memadai, termasuk dengan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang akan digunakan oleh tenaga kesehatan,” jelas Husler.
Selain itu, Husler mengaku tengah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak seperti DPRD Luwu Timur, dan pihak swasta terkait kemungkinan Pemerintah memiliki alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk digunakan di daerah ini.
“Alhamdulillah, sudah ada respon dari beberapa pihak yang mendukung dan siap untuk membantu soal pendanaan untuk pengadaan alat ini, dan komunikasi ini sementra masih terus dilakukan,” ujar Husler.
Husler juga menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur juga akan segera membentuk Posko Terpadu Pengaduan Layanan Bantuan Jaring Pengaman Sosial, Layanan Kesehatan, dan Layanan Lembaga Keuangan.
Posko ini bertujuan untuk menindak lanjuti pengaduan dari masyarakat terhadap berbagai layanan dan bantuan kiranya dapat dirasakan masyarakat secara merata.
Aduan untuk layanan bantuan Jaring Pengaman Sosial mencakup Program Keluarga Harapan, Program Kartu Sembako, Program Kartu Pra Kerja, dan tarif listrik. “Kami sedang menyiapkan terbentuknya Posko Pengaduan Covid-19 ini, sehingga nantinya masyarakat dapat melakukan pengaduan secara daring atau online,” pungkas Dia.
“Pemerintah tidak menutup mata, kami terus memantau, melakukan koordinasi, serta menentukan sikap terkait langkah antisipasi yang harus dilakukan,” ujar Husler.
Baca : Siddiq: Bupati Jangan Tinggal Diam, Sementara Sudah Ada Uang Operasionalnya
Langkah antisipasi itu, menurut Husler yakni dengan menyiapkan fasilitas kesehatan di beberapa titik di Luwu Timur yang dianggap siap untuk menampung pasien Covid-19, seperti di RSUD I La Galigo Wotu, RS Vale, dan sejumlah PKM yang telah memiliki fasilitas memadai.
“Perhitungan kami, dengan fasilitas kesehatan yang tersedia saat ini, mampu menampung hingga puluhan pasien Covid-19,” ujar Husler.
Untuk alat pengujian, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, maupun pihak swasta yang ingin menyumbangkan alat rapid test kepada tim gugus tugas Luwu Timur.
“Hari ini Insyaallah 500 unit Rapid test dari PT Vale Indonesia, dimana sebelumnya juga telah menyumbangkan 320 unit Rapid Test. Pemerintah Provinsi 40 unit, jadi saat ini, ketersediaan alat rapit test sudah cukup memadai, termasuk dengan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang akan digunakan oleh tenaga kesehatan,” jelas Husler.
Selain itu, Husler mengaku tengah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak seperti DPRD Luwu Timur, dan pihak swasta terkait kemungkinan Pemerintah memiliki alat Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk digunakan di daerah ini.
“Alhamdulillah, sudah ada respon dari beberapa pihak yang mendukung dan siap untuk membantu soal pendanaan untuk pengadaan alat ini, dan komunikasi ini sementra masih terus dilakukan,” ujar Husler.
Husler juga menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur juga akan segera membentuk Posko Terpadu Pengaduan Layanan Bantuan Jaring Pengaman Sosial, Layanan Kesehatan, dan Layanan Lembaga Keuangan.
Posko ini bertujuan untuk menindak lanjuti pengaduan dari masyarakat terhadap berbagai layanan dan bantuan kiranya dapat dirasakan masyarakat secara merata.
Aduan untuk layanan bantuan Jaring Pengaman Sosial mencakup Program Keluarga Harapan, Program Kartu Sembako, Program Kartu Pra Kerja, dan tarif listrik. “Kami sedang menyiapkan terbentuknya Posko Pengaduan Covid-19 ini, sehingga nantinya masyarakat dapat melakukan pengaduan secara daring atau online,” pungkas Dia.
(sri)
tulis komentar anda