Bawa Parang dan Batu, Warga dan Karyawan PT Merbau Bentrok
Kamis, 06 Agustus 2020 - 14:45 WIB
KONAWE SELATAN - Bersenjatakan parang dan batu, warga Desa Laeya, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan , Sulawesi Tenggara, terlibat bentrokan dengan karyawan PT Merbau Jaya Indah Raya.
(Baca juga: PMI Solo Dukung Program 1.000 Kantong Darah untuk Beirut )
Bentrokan yang terjadi, Kamis (6/8/2020) siang tersebut, dipicu oleh konflik pengelolaan dana CSR untuk pembangunan desa. Bentrokan terjadi di lokasi perkebunan sawit tersebut. Kedua pihak melakukan aksi lempar batu.
Beruntung petugas gabungan Polri dan TNI segera tiba di lokasi kejadian untuk meredakan ketegangan, sehingga aksi lempar batu dapat segera dihentikan, dan situasi dapat segera dikendalikan.
Kerusuhan ini terjadi saat ratusan warga Desa Laeya mendatangi perkebunan kelapa sawit milik PT Merbau Jaya Indah Raya, untuk menuntut pengelolaan dana CSR yang hingga kini belum direalisasikan.
Aksi demonstrasi warga Desa Laeya yang awalnya damai, berubah menjadi kericuhan dan aksi saling lempar batu karena dipicu pihak manajemen perusahaan yang enggan menemui warga.
(Baca juga: 2 Hari Jelang Nikah, Pemuda Pematangsiantar Tewas Gantung Diri )
Petugas Polres Konawe Selatan , mendatangi lokasi kejadian dan meredakan emosi kedua belah pihak. Situasi mencekam berangsung bisa dikendalikan. Selain menuntut soal pengelolaan CSR, warga juga menuntut bisa dipekerjakan di perkebunan tersebut.
Usai dilakukan mediasi yang difasilitasi petugas Polres Konawe Selatan , akhirnya warga membubarkan diri, dan perusahaan diberikan waktu satu minggu untuk memberikan jawaban atas tuntutan warga.
Lihat Juga: Kapolri Janji Pecat Oknum Polisi yang Terbukti Minta Uang Damai Rp50 Juta ke Guru Supriyani
(Baca juga: PMI Solo Dukung Program 1.000 Kantong Darah untuk Beirut )
Bentrokan yang terjadi, Kamis (6/8/2020) siang tersebut, dipicu oleh konflik pengelolaan dana CSR untuk pembangunan desa. Bentrokan terjadi di lokasi perkebunan sawit tersebut. Kedua pihak melakukan aksi lempar batu.
Beruntung petugas gabungan Polri dan TNI segera tiba di lokasi kejadian untuk meredakan ketegangan, sehingga aksi lempar batu dapat segera dihentikan, dan situasi dapat segera dikendalikan.
Kerusuhan ini terjadi saat ratusan warga Desa Laeya mendatangi perkebunan kelapa sawit milik PT Merbau Jaya Indah Raya, untuk menuntut pengelolaan dana CSR yang hingga kini belum direalisasikan.
Aksi demonstrasi warga Desa Laeya yang awalnya damai, berubah menjadi kericuhan dan aksi saling lempar batu karena dipicu pihak manajemen perusahaan yang enggan menemui warga.
(Baca juga: 2 Hari Jelang Nikah, Pemuda Pematangsiantar Tewas Gantung Diri )
Petugas Polres Konawe Selatan , mendatangi lokasi kejadian dan meredakan emosi kedua belah pihak. Situasi mencekam berangsung bisa dikendalikan. Selain menuntut soal pengelolaan CSR, warga juga menuntut bisa dipekerjakan di perkebunan tersebut.
Usai dilakukan mediasi yang difasilitasi petugas Polres Konawe Selatan , akhirnya warga membubarkan diri, dan perusahaan diberikan waktu satu minggu untuk memberikan jawaban atas tuntutan warga.
Lihat Juga: Kapolri Janji Pecat Oknum Polisi yang Terbukti Minta Uang Damai Rp50 Juta ke Guru Supriyani
(eyt)
tulis komentar anda