Sejarah dan Asal-usul Ciamis, Punya Julukan Kota Manis

Rabu, 25 Oktober 2023 - 10:37 WIB
Kemudian pada tahun 1595, Kerajaan Galuh jatuh ke tangan Senopati dari Mataram. Hal tersebut bisa terjadi karena invasi Mataram ke Galuh semakin diperkuat pada masa Sultan Agung.

Penguasa Galuh, yang kala itu dipimpin oleh Adipati Panaekan, diangkat menjadi Wedana Mataram dan cacah sebanyak 960 orang. Ketika Mataram merencanakan serangan terhadap VOC di Batavia pada tahun 1628, massa Mataram di Priangan bersilang pendapat.



Rangga Gempol I dari Sumedang menginginkan pertahanan diperkuat terlebih dahulu, sedangkan Dipati Ukur dari Tatar Ukur, menginginkan serangan segera dilakukan. Pertentangan pun terjadi juga di Galuh, antara Adipati Panaekan dengan adik iparnya yang bernama Dipati Kertabumi.

Dalam perselisihan tersebut Adipati Panaekan terbunuh tahun 1625. Pusat pemerintahan pun kemudian diganti putranya Mas Dipati Imbanagara yang berkedudukan di Cineam.

Pada masa Dipati Imbanagara, ibu kota Kabupaten Galuh dipindahkan dari Cineam ke Calingcing. Tetapi tidak lama kemudian dipindahkan ke Panyingkiran.

Pada tahun 1693, Bupati Sutadinata diangkat VOC sebagai Bupati Galuh menggantikan Angganaya. Pada tahun 1706, ia digantikan pula oleh Koesoemadinata I (1706-1727).

Berlanjut pada tahun 1914, Kabupaten Galuh dipimpin oleh Tumenggung Sastrawinata, yang notabene bukan merupakan keturunan Bupati Galuh sebelumnya. Kemudian pada tahun 1915, Kabupaten Galuh dimasukkan ke Keresidenan Priangan.

Atas persetujuan Belanda, Tumenggung Sastrawinata secara resmi mengubah nama Kabupaten Galuh menjadi Kabupaten Ciamis. Belanda meresmikan perubahan tersebut pada 1 Januari 1916.
(okt)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More