Sejarah dan Asal-usul Ciamis, Punya Julukan Kota Manis
Rabu, 25 Oktober 2023 - 10:37 WIB
JAKARTA - Ciamis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat , Indonesia. Salah satu julukan untuk Ciamis adalah Kota Manis.
Hal ini berasal dari nama Ciamis dalam bahasa Sunda yang artinya air manis. Julukan Kota Manis juga menggambarkan penduduk yang ramah dan sangat toleran.
Kabupaten Ciamis ternyata memiliki sejarah yang panjang. Mulai dari Kerajaan Galuh hingga menjadi bagian dari Republik Indonesia. Berikut ulasan sejarah dan asal-usul dari Kabupaten Ciamis.
Dalam sejarahnya, pusat Kerajaan Galuh terletak di sekitar Kawali (Kabupaten Ciamis Sekarang). Menurut naskah-naskah kelompok pertama, berdirinya Galuh sebagai kerajaan tidak terlepas dari tokoh Ratu Galuh yang bernama ratu pertama.
Pada masa pemerintahan kerajaan, Kerajaan Galuh pernah melakukan peperangan dengan Kerajaan Majapahit. Peperangan tersebut bermula ketika putri dari Prabu Maharaja Linggabuanawisesa ingin diperistri oleh Prabu Hayam Wuruk.
Raja Sunda tersebut tidak menerima sikap arogan Majapahit dan memilih berperang hingga gugur dalam peperangan di Bubak atau Bubat. Putranya yang bernama Prabu Niskala Wastu Kancana (1371-1475) kala itu masih kecil.
Kerajaan pun kemudian dipegang oleh Hyang Bunisora Suradipati (1357-1371) hingga akhirnya diserahkan kepada Niskala Wastu Kancana ketika sudah dewasa.
Hal ini berasal dari nama Ciamis dalam bahasa Sunda yang artinya air manis. Julukan Kota Manis juga menggambarkan penduduk yang ramah dan sangat toleran.
Kabupaten Ciamis ternyata memiliki sejarah yang panjang. Mulai dari Kerajaan Galuh hingga menjadi bagian dari Republik Indonesia. Berikut ulasan sejarah dan asal-usul dari Kabupaten Ciamis.
Sejarah dan Asal-usul Kabupaten Ciamis
Dalam sejarahnya, pusat Kerajaan Galuh terletak di sekitar Kawali (Kabupaten Ciamis Sekarang). Menurut naskah-naskah kelompok pertama, berdirinya Galuh sebagai kerajaan tidak terlepas dari tokoh Ratu Galuh yang bernama ratu pertama.
Pada masa pemerintahan kerajaan, Kerajaan Galuh pernah melakukan peperangan dengan Kerajaan Majapahit. Peperangan tersebut bermula ketika putri dari Prabu Maharaja Linggabuanawisesa ingin diperistri oleh Prabu Hayam Wuruk.
Raja Sunda tersebut tidak menerima sikap arogan Majapahit dan memilih berperang hingga gugur dalam peperangan di Bubak atau Bubat. Putranya yang bernama Prabu Niskala Wastu Kancana (1371-1475) kala itu masih kecil.
Kerajaan pun kemudian dipegang oleh Hyang Bunisora Suradipati (1357-1371) hingga akhirnya diserahkan kepada Niskala Wastu Kancana ketika sudah dewasa.
tulis komentar anda