8 Fakta Parade Sound System Maut di Malang, Nomor 6 Cukup Ironi

Selasa, 26 September 2023 - 06:43 WIB
Lokasi mobil pikap menabrak rombongan peserta parade sound horeg di Malang. Foto/Avirista Midaada/MPI
MALANG - Parade sound system atau sound horeg dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang berujung maut. Satu peserta parade tewas dan enam lainnya mengalami luka parah, usai mobil pikap yang menjadi bagian dari peserta parade hilang kendali.

Di balik peristiwa itu, MNC Portal merangkum sejumlah fakta kejadian miris saat parade sound horeg yang diselenggarakan pada Minggu (24/9/2023) malam di Jalan Raya Kedungboto, Kedungrejo, tepatnya di sekitar Pasar Sayur, Desa Kedungrejo.

Lantas apa saja fakta-fakta kejadian parade sound horeg di Malang yang berujung maut itu? Berikut ulasannya sebagaimana dirangkum dari keterangan sejumlah saksi dan polisi.

8 Fakta Parade Sound System Maut di Malang

1. Parade Rangkaian Kegiatan Proklamasi Hari Kemerdekaan

Parade berujung kecelakaan maut itu diadakan di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Minggu malam (24/9/2023) merupakan rangkaian kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) proklamasi kemerdekaan. Izin keramaiannya disebut Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik, sudah diajukan sebulan lebih sebelum kegiatan terlaksana.





"Izinnya adalah izin hari besar nasional, di sana sudah mencakup tentang kegiatan parade, jaranan, dan sebagainya. Jadi izin keramaian itu bukan izin khusus parade, tapi satu bulan yang lalu lebih kurang itu izin dari kegiatan hari besar nasional," ujar Taufik pada Senin sore (25/9/2023).

Pihak kepolisian sendiri masih menyelidiki kasus kecelakaan ini, apakah ada kelalaian dari panitia parade karena beberapa peserta terindikasi merupakan truk bermuatan sound system, yang diduga melanggar aturan Surat Edaran Bupati Malang tentang perizinan parade dan parade sound system.

"Dari pihak Satreskrim tentunya akan melakukan pemeriksaan, akibat kejadian ini terhadap kepala desa dan panita yang melakukan kegiatan ini," kata Taufik kembali.

Sedangkan informasinya ada total 18 peserta parade, sementara mobil pikap yang menabrak peserta itu adalah rombongan peserta nomor 12. Mayoritas peserta nomor urut 12 itu masih satu lingkungan di RT 4 RW 4 Dusun Kedungboto, Desa Kedungrejo, Pakis.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More