Pidato KH Hasyim Asya'ari Bangkitkan Kekuatan NU saat PKI Mulai Menebar Teror di Madiun

Selasa, 19 September 2023 - 22:26 WIB
Pendiri Nahdlatul Ulama (NU). KH. Hasyim Asyari. Foto/Ist.
Agresi militer kedua baru saja dilancarkan tentara Belanda, di seluruh wilayah Indonesia. Pasukan pemenang perang dunia dua tersebut, menebar maut di seluruh penjuru Nusantara.



Saat desing peluru agresi militer Belanda, mengancam nyawa setiap rakyat Indonesia. Langkah berbeda dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) di bawah pimpinan Musso atau Munawar Muso dan Amir Sjarifuddin.



Tepat pada 75 tahun silam, yakni tanggal 18 September 1948, saat kemerdekaan Indonesia baru seumur jagung, Muso dengan barisan merah PKI melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah Indonesia.



Sebelum meletus pemberontakan yang kemudian dikenal dengan Madiun Affair, orang-orang PKI atau FDR (Front Demokrasi Rakyat), telah menyebar teror yang membuat masyarakat tercekam ketakutan.

Terutama di wilayah Madiun dan sekitarnya, aksi pencurian, penganiayaan, perampokan dan pembunuhan merajalela. Aksi kejahatan yang terjadi lebih banyak menyasar tokoh agama, tokoh NU, tokoh Masyumi, dan orang-orang kaya yang berstatus haji.

Seiring itu, beredar seruan gelap di tengah masyarakat yang tengah kalut. Seruan itu berbunyi: "Jika ingin selamat, jauhi tokoh agama, Masyumi, dan NU, serta bergabunglah kepada PKI,".

NU tidak tinggal diam. Untuk menghentikan keresahan masyarakat yang semakin meluas, pada 24 Mei 1947, NU memutuskan menggelar Muktamar NU ke-17 di Madiun, yang merupakan pusat kegiatan PKI nasional.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content