Imbas Kebakaran Gunung Bromo, Aktivitas Wisata di Kawasan TNBTS Lumpuh
Selasa, 12 September 2023 - 15:13 WIB
LUMAJANG - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Bromo berimbas pada aktivitas wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) lumpuh. Berdasarkan pantauan, terlihat mulai pintu masuk dari kawasan Coban Trisula, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, pada Selasa (12/9/2023) loket pengecekan tiket masuk tak ada aktivitas apapun.
Sepanjang perjalanan dari kawasan Rest Area Gubugklakah di Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, hingga pintu masuk TNBTS di Coban Trisula, juga beberapa kafe, tempat penginapan, juga sepi aktivitas, bahkan ada yang menutup operasionalnya.
Di pintu masuk TNBTS, petugas dari pengelola Balai Besar TNBTS berjaga. Mereka menanyai setiap warga yang akan masuk ke kawasan taman nasional. Hanya beberapa orang yang berkepentingan mulai petugas gabungan posko pemadaman api, hingga masyarakat sekitar kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru, mulai Desa Ngadas, Desa Ranupani, dan desa-desa di sekitarnya yang diizinkan masuk.
Selain itu, petugas meminta masyarakat untuk kembali demi keamanan. Mayoritas pengendara yang melintas kawasan pintu masuk TNBTS di Coban Trisula, didominasi oleh masyarakat yang berbelanja aneka kebutuhan. Beberapa pedagang sayur-sayuran, dan aneka kebutuhan pokok masyarakat juga yang diperkenankan masuk.
Sementara tak ada aktivitas wisata apapun selama sepekan terakhir sejak kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya ditutup oleh pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNTBS), imbas kebakaran.
Memasuki area TNBTS antara Coban Trisula hingga kawasan Jemplang, terlihat beberapa pemandangan tanaman yang hangus terbakar di lereng kiri kanan. Jalan itu memang menghubungkan antara kawasan Kabupaten Malang menuju Kabupaten Lumajang, melalui Poncokusumo dan Ranupani. Tebing di kiri kanan jalan yang terbakar membuat akses jalan memang ditutup.
Setibanya di kawasan Jemplang, tepatnya di sekitar spot kafe Bromo Hillside api sudah menyambut. Kepulan asap tebal berwarna putih hitam kian membesar, saat tertiup angin. Angin kencang inilah yang membuat proses pemadaman api melalui udara dihentikan pada Selasa pagi (12/9/2023) sekitar pukul 08.30 WIB.
"Sudah tutup seminggu gini nggak ada wisatawan masuk. Ini kita kurangi porsinya, biasanya siang gini meskipun tidak hari libur ramai masih ada yang masuk," kata Karyanto, penjual bakso di Pos Jemplang TNBTS.
Sepanjang perjalanan dari kawasan Rest Area Gubugklakah di Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, hingga pintu masuk TNBTS di Coban Trisula, juga beberapa kafe, tempat penginapan, juga sepi aktivitas, bahkan ada yang menutup operasionalnya.
Di pintu masuk TNBTS, petugas dari pengelola Balai Besar TNBTS berjaga. Mereka menanyai setiap warga yang akan masuk ke kawasan taman nasional. Hanya beberapa orang yang berkepentingan mulai petugas gabungan posko pemadaman api, hingga masyarakat sekitar kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru, mulai Desa Ngadas, Desa Ranupani, dan desa-desa di sekitarnya yang diizinkan masuk.
Selain itu, petugas meminta masyarakat untuk kembali demi keamanan. Mayoritas pengendara yang melintas kawasan pintu masuk TNBTS di Coban Trisula, didominasi oleh masyarakat yang berbelanja aneka kebutuhan. Beberapa pedagang sayur-sayuran, dan aneka kebutuhan pokok masyarakat juga yang diperkenankan masuk.
Sementara tak ada aktivitas wisata apapun selama sepekan terakhir sejak kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya ditutup oleh pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNTBS), imbas kebakaran.
Memasuki area TNBTS antara Coban Trisula hingga kawasan Jemplang, terlihat beberapa pemandangan tanaman yang hangus terbakar di lereng kiri kanan. Jalan itu memang menghubungkan antara kawasan Kabupaten Malang menuju Kabupaten Lumajang, melalui Poncokusumo dan Ranupani. Tebing di kiri kanan jalan yang terbakar membuat akses jalan memang ditutup.
Setibanya di kawasan Jemplang, tepatnya di sekitar spot kafe Bromo Hillside api sudah menyambut. Kepulan asap tebal berwarna putih hitam kian membesar, saat tertiup angin. Angin kencang inilah yang membuat proses pemadaman api melalui udara dihentikan pada Selasa pagi (12/9/2023) sekitar pukul 08.30 WIB.
"Sudah tutup seminggu gini nggak ada wisatawan masuk. Ini kita kurangi porsinya, biasanya siang gini meskipun tidak hari libur ramai masih ada yang masuk," kata Karyanto, penjual bakso di Pos Jemplang TNBTS.
tulis komentar anda