Hadir di Seminar Internasional UIN Malang, TGB Paparkan Pentingnya Keseimbangan dan Ekonomi Hijau
Kamis, 31 Agustus 2023 - 19:15 WIB
Dikatakan TGB, Indonesia kini tengah mencoba melakukan hilirisasi beberapa sumber daya sehingga membutuhkan tahapan industri. Maka disebutnya, penting melihat apakah proses industrialisasi yang baru berjalan tiga tahun ini bisa benar-benar sesuai konsep perspektif ekonomi hijau.
"Contoh pabrik smelter bahan tambang, dari mana listriknya, apakah dari pembangkit listrik yang digerakkan oleh batubara atau sudah mengarah ke bahan-bahan yang tidak merusak lingkungan," paparnya.
"Bentuk konkretnya dibangunnya pabrik-pabrik. Banyak pabrik-pabrik pengolahan skala besar, apakah dia telah mengadopsi rukyah atau pandangan perspektif terkait ekonomi hijau atau tidak," tambahnya.
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Zainuddin mengungkapkan, seminar internasional menjadi bagian dari misi menjadikan UIN Malang sebagai perguruan tinggi setingkat internasional.
Nanti dari hasil seminar ini diharapkan Zainuddin mampu dituangkan dalam jurnal ilmiah internasional untuk kajian-kajian keilmuan selanjutnya. "Kita akan memasukkan ke jurnal bereputasi internasional, sehingga para dosen-dosen, para guru besar bisa summit ke jurnal untuk keperluan aktivitas," kata Zainuddin.
"Contoh pabrik smelter bahan tambang, dari mana listriknya, apakah dari pembangkit listrik yang digerakkan oleh batubara atau sudah mengarah ke bahan-bahan yang tidak merusak lingkungan," paparnya.
"Bentuk konkretnya dibangunnya pabrik-pabrik. Banyak pabrik-pabrik pengolahan skala besar, apakah dia telah mengadopsi rukyah atau pandangan perspektif terkait ekonomi hijau atau tidak," tambahnya.
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Zainuddin mengungkapkan, seminar internasional menjadi bagian dari misi menjadikan UIN Malang sebagai perguruan tinggi setingkat internasional.
Nanti dari hasil seminar ini diharapkan Zainuddin mampu dituangkan dalam jurnal ilmiah internasional untuk kajian-kajian keilmuan selanjutnya. "Kita akan memasukkan ke jurnal bereputasi internasional, sehingga para dosen-dosen, para guru besar bisa summit ke jurnal untuk keperluan aktivitas," kata Zainuddin.
(eyt)
tulis komentar anda