Sejarah dan Asal-usul Binjai, Kota di Sumatera Utara yang Terkenal

Selasa, 29 Agustus 2023 - 14:54 WIB
Namun, Datuk Kocik, Datuk Jalil, dan Suling Barat bersikeras menentang upaya ini, sementara Datuk Sunggal menolak memberikan tanah kepada perusahaan Rotterdenmy tanpa persetujuan.

Di bawah kepemimpinan Datuk Sunggal, penduduk di Timbang Langkat (Binjai) membangun benteng pertahanan melawan pasukan Belanda.

Pada tanggal 17 Mei 1872, pertempuran hebat terjadi antara Datuk, masyarakat, dan pasukan Belanda. Peristiwa perlawanan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah dan dijadikan momen hari jadi Kota Binjai.

Semangat perjuangan datuk dan masyarakat terus berlanjut, dan pada tanggal 24 Oktober 1872, Belanda berhasil menangkap Datuk Kocik, Datuk Jalil, dan Suling Barat, kemudian mengasingkannya.

Para Datuk itu kemudian dibuang ke Cilacap, Jawa Tengah pasca pertempuran hebat dengan Belanda.

Era Jepang



Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia yang dimulai pada tahun 1942, kepemimpinan di Binjai dipegang oleh Kagujawa, yang memimpin daerah tersebut selama dua tahun. Setelah itu, pada tahun 1944 hingga 1945, peranan kepemimpinan diambil alih oleh J Runnanbi, yang menjadi ketua Dewan Eksekutif.

Era Pasca Kemerdekaan Indonesia



Pasca kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, kepemimpinan pemerintahan Binjai dipegang oleh RM Ibnu.

Pada tanggal 29 Oktober 1945, T Amir Hamzah diangkat menjadi Residen Langkat oleh Komite Nasional.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content