Motor Guru Nyaris Dibawa Kabur Rampok Modus Ngaku-ngaku Debt Collector
Sabtu, 19 Agustus 2023 - 20:27 WIB
STNK tersebut dibawa oleh salah satu pelaku lainnya dengan alasan untuk difoto. Faisal mengatakan bahwa dirinya seperti dibuat bingung. Kelompok itu pun langsung meminta Faisal untuk ikut ke kantornya.
"Saya disuruh ikut ya sudah saya ikut tapi saya boncengi satu orang yang masih menelepon ibu saya. Akhirnya saya ikut iring-iringan mereka yang motornya hampir semuanya tidak pakai pelat nomor kendaraan," ungkapnya.
Faisal mengatakan kelompok itu bilang jika motornya menunggak tiga bulan. Setelah jalan beberapa meter, seorang pelaku yang diboncengi Faisal turun.
"Nah pas berhenti di situ, yang saya bonceng turun dan langsung menjauh ke trotoar. Dan satu pria lainnya yang bawa STNK juga menjauh. Mengetahui ada yang tidak beres, saya langsung cabut dengan nancap gas motor saya," terangnya.
Faisal mengaku telah melaporkan kejadian itu ke Polsek Cempaka Putih. Namun, petugas piket di sana justru menyuruh dirinya melapor ke Polsek lainnya.
"Katanya disuruh lengkapi surat keterangan rangka mesin, surat pembayaran motor. Tapi saat itu tidak disuruh kembali karena saya dibilang bisa melapor ke mana saja," ungkapnya.
Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suprayogo mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti adanya laporan tersebut. "Kalau di wilayah kami tidak ada seperti gerombolan mata elang yang mencari pengendara yang tidak bayar cicilan motor. Mungkin itu korban sudah diikuti di luar wilayah Cempaka Putih," tegasnya.
"Saya disuruh ikut ya sudah saya ikut tapi saya boncengi satu orang yang masih menelepon ibu saya. Akhirnya saya ikut iring-iringan mereka yang motornya hampir semuanya tidak pakai pelat nomor kendaraan," ungkapnya.
Faisal mengatakan kelompok itu bilang jika motornya menunggak tiga bulan. Setelah jalan beberapa meter, seorang pelaku yang diboncengi Faisal turun.
"Nah pas berhenti di situ, yang saya bonceng turun dan langsung menjauh ke trotoar. Dan satu pria lainnya yang bawa STNK juga menjauh. Mengetahui ada yang tidak beres, saya langsung cabut dengan nancap gas motor saya," terangnya.
Faisal mengaku telah melaporkan kejadian itu ke Polsek Cempaka Putih. Namun, petugas piket di sana justru menyuruh dirinya melapor ke Polsek lainnya.
"Katanya disuruh lengkapi surat keterangan rangka mesin, surat pembayaran motor. Tapi saat itu tidak disuruh kembali karena saya dibilang bisa melapor ke mana saja," ungkapnya.
Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suprayogo mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti adanya laporan tersebut. "Kalau di wilayah kami tidak ada seperti gerombolan mata elang yang mencari pengendara yang tidak bayar cicilan motor. Mungkin itu korban sudah diikuti di luar wilayah Cempaka Putih," tegasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda