Gara-gara Jalan Rusak dan Sarana Minim, Puluhan Bocah Suku Anak Dalam Enggan Sekolah
Minggu, 06 Agustus 2023 - 10:05 WIB
MUAROJAMBI - Puluhan bocah Suku Anak Dalam (SAD) di kawasan Desa Pinang Tinggi, Bahar Utara, Kabupaten Muarojambi, Jambi enggan belajar di lokasi sekolah yang ditentukan. Hal itu lantaran jalan rusak dan minimnya sarana prasarana.
Bahkan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muarojambi mengakui bahwa mereka dalam mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sempat belajar di lantai sekolah yang cukup dingin.
Namun demikian, hal tersebut sudah diatasi dengan memberikan bantuan kepada siswa. Bahkan, kendaraan rombongan yang membawa fasilitas sekolah anak warga SAD harus terjebak di jalan yang berlobang dan berlumpur.
Akibatnya, bangku dan kursi sarana untuk belajar mereka terpaksa diangkut petugas dan warga menggunakan sepeda motor.
"Itulah kendala anak warga SAD di Desa Pinang Tinggi, Bahar Utara ini tidak mau sekolah untuk belajar," ungkap Firdaus Minggu (6/8/2023).
"Selama ini, mereka belajar di lantai sekolah dengan sarana apa adanya. Transportasi yang jauh juga menjadi kendala," tambahnya.
Pihaknya berharap, dengan adanya sarana belajar yang lengkap, anak-anak warga SAD makin rajin mengikuti belajar.
Sarisa, bocah SAD yang ikut sekolah mengaku senang bisa belajar dan bersekolah.
Bahkan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muarojambi mengakui bahwa mereka dalam mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sempat belajar di lantai sekolah yang cukup dingin.
Namun demikian, hal tersebut sudah diatasi dengan memberikan bantuan kepada siswa. Bahkan, kendaraan rombongan yang membawa fasilitas sekolah anak warga SAD harus terjebak di jalan yang berlobang dan berlumpur.
Akibatnya, bangku dan kursi sarana untuk belajar mereka terpaksa diangkut petugas dan warga menggunakan sepeda motor.
"Itulah kendala anak warga SAD di Desa Pinang Tinggi, Bahar Utara ini tidak mau sekolah untuk belajar," ungkap Firdaus Minggu (6/8/2023).
"Selama ini, mereka belajar di lantai sekolah dengan sarana apa adanya. Transportasi yang jauh juga menjadi kendala," tambahnya.
Pihaknya berharap, dengan adanya sarana belajar yang lengkap, anak-anak warga SAD makin rajin mengikuti belajar.
Sarisa, bocah SAD yang ikut sekolah mengaku senang bisa belajar dan bersekolah.
tulis komentar anda