Kisah Inspiratif, Bermodal Tabungan Sujiati Ajak Puluhan Korban PHK Merintis Usaha
Selasa, 18 Juli 2023 - 22:13 WIB
SIDOARJO - Kisah Sujiati merintis usaha bermodal uang tabungan dengan menampung para tetangganya yang menjadi korban PHK untuk bekerja sangat inspiratif. Perempuan asal Sidoarjo, Jawa Timur itu bahkan nekat memilih berhenti dari karyawan pabrik.
Sujiati awalnya bekerja sebagai koordinator di sebuah pabrik yang memproduksi sepatu dan sejenisnya. Namun, dengan tekad yang bulat, dia memutuskan dan mulai merintis usaha menggunakan hasil tabungannya selama bekerja.
Berbekal skill menjahit di pabrik, Sujiati mampu menghasilkan produk kerajinan kulit dan penjahitan sepatu dengan standar brand yang dijual di mall.
Dia memulai usaha produksi kerajinan kulit berupa produksi sandal dan sepatu bersama temannya pada 2019. Namun sejak 2 tahun lalu, ia mulai menjalankan usahanya secara mandiri dengan mempekerjakan beberapa tetangganya.
Pada tahun 2020, banyak rekan sejawatnya pekerja pabrik di Sidoarjo yang terdampak PHK. Ia pun tergerak untuk mengajak 25 orang perempuan mantan karyawan pabrik ikut memproduksi kerajinan kulit secara mandiri seperti dirinya.
Namun, mereka tidak seperti Sujiati yang memang telah menyisihkan uang tabungan untuk berusaha, rekan-rekannya tidak memiliki modal sepeserpun. Sujiati tidak kehabisan akal, selain membutuhkan tambahan bahan baku, Ia juga ingin rekan-rekannya kembali mampu memberi nafkah untuk keluarganya.
Ia pun memutuskan untuk bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar untuk mendapat tambahan modal sekaligus memboyong 25 rekan-rekannya untuk menjadi anggota kelompok.
Sujiati awalnya bekerja sebagai koordinator di sebuah pabrik yang memproduksi sepatu dan sejenisnya. Namun, dengan tekad yang bulat, dia memutuskan dan mulai merintis usaha menggunakan hasil tabungannya selama bekerja.
Berbekal skill menjahit di pabrik, Sujiati mampu menghasilkan produk kerajinan kulit dan penjahitan sepatu dengan standar brand yang dijual di mall.
Dia memulai usaha produksi kerajinan kulit berupa produksi sandal dan sepatu bersama temannya pada 2019. Namun sejak 2 tahun lalu, ia mulai menjalankan usahanya secara mandiri dengan mempekerjakan beberapa tetangganya.
Pada tahun 2020, banyak rekan sejawatnya pekerja pabrik di Sidoarjo yang terdampak PHK. Ia pun tergerak untuk mengajak 25 orang perempuan mantan karyawan pabrik ikut memproduksi kerajinan kulit secara mandiri seperti dirinya.
Namun, mereka tidak seperti Sujiati yang memang telah menyisihkan uang tabungan untuk berusaha, rekan-rekannya tidak memiliki modal sepeserpun. Sujiati tidak kehabisan akal, selain membutuhkan tambahan bahan baku, Ia juga ingin rekan-rekannya kembali mampu memberi nafkah untuk keluarganya.
Ia pun memutuskan untuk bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar untuk mendapat tambahan modal sekaligus memboyong 25 rekan-rekannya untuk menjadi anggota kelompok.
tulis komentar anda