Tes Swab COVID-19 akan Digencarkan di Sulsel, Target 5.000 Spesimen per Hari
Selasa, 28 Juli 2020 - 06:47 WIB
"Apa yang harus kita lakukan hari ini adalah bukan lagi laboratorium kita yang ditambah. Tapi kapasitas testingnya. Misalnya walaupun lab sedikit, tapi kapasitas yang besar," tutur Nurdin di kantor Gubernur Sulsel, kemarin.
Dia mencontohkan, di Sumatera Barat dimana dengan jumlah lab yang terbatas, namun kapasitas pemeriksaannya dalam sehari bisa mencapai 5.000 spesimen. Dengan testing itu, Sumatera Barat dianggap mampu mengendalikan COVID-19. "Kita masih sekitar 2.000. Padahal jumlah penduduk kita lebih besar. Makanya saya minta supaya dibantu kita bagaimana testing masif ini kita tingkatkan kapasitasnya," papar dia.
Dengan kapasitas pemeriksaan yang lebih besar, maka identifikasi penularan juga jauh banyak yang dihasilkan. Namun justru bisa potensi penularan lebih meluas bisa ditekan. Karena orang yang terpapar atau berpotensi menularkan bisa dicegah sebanyak mungkin. Baca Lagi : Tingkat Kesembuhan Tertinggi, Penggunaan Anggaran Teririt
Untuk itu, Nurdin mendorong, pemeriksaan swab di Sulsel untuk diagnosis COVID-19 jauh lebih banyak. Targetnya bisa mencapai 5.000 spesimen tiap hari. "Saya sih berharap, satu hari itu spesimen minimal 5000 lah. Tapi jangan lagi lihat kasusnya naik, karena kita naikkan ini pasti karena dampak kita testing masif. Kalau ini terus kita masifkan, pada saatnya akan turun lagi kasusnya karena bisa segera ditemukan kasusnya," jelasnya.
Direncanakan, dua unit mobile PCR yang bakal diadakan Pemprov Sulsel bisa menambah kapasitas pemeriksaan spesimen kedepan. Lab PCR ini bisa beroperasi secara fleksibel di daerah-daerah zona merah untuk pemeriksaan swab. "Tinggal tunggu datang. Kalau itu datang, kapasitasnya tambah kencang, kita bisa parkir di pasar, dan sebagainya. Nanti dia mobile. Misalnya daerah-daerah episentrumnnya tinggi atau zona merah, kita bawa kesana mobilnya," pungkas Nurdin.
Dia mencontohkan, di Sumatera Barat dimana dengan jumlah lab yang terbatas, namun kapasitas pemeriksaannya dalam sehari bisa mencapai 5.000 spesimen. Dengan testing itu, Sumatera Barat dianggap mampu mengendalikan COVID-19. "Kita masih sekitar 2.000. Padahal jumlah penduduk kita lebih besar. Makanya saya minta supaya dibantu kita bagaimana testing masif ini kita tingkatkan kapasitasnya," papar dia.
Dengan kapasitas pemeriksaan yang lebih besar, maka identifikasi penularan juga jauh banyak yang dihasilkan. Namun justru bisa potensi penularan lebih meluas bisa ditekan. Karena orang yang terpapar atau berpotensi menularkan bisa dicegah sebanyak mungkin. Baca Lagi : Tingkat Kesembuhan Tertinggi, Penggunaan Anggaran Teririt
Untuk itu, Nurdin mendorong, pemeriksaan swab di Sulsel untuk diagnosis COVID-19 jauh lebih banyak. Targetnya bisa mencapai 5.000 spesimen tiap hari. "Saya sih berharap, satu hari itu spesimen minimal 5000 lah. Tapi jangan lagi lihat kasusnya naik, karena kita naikkan ini pasti karena dampak kita testing masif. Kalau ini terus kita masifkan, pada saatnya akan turun lagi kasusnya karena bisa segera ditemukan kasusnya," jelasnya.
Direncanakan, dua unit mobile PCR yang bakal diadakan Pemprov Sulsel bisa menambah kapasitas pemeriksaan spesimen kedepan. Lab PCR ini bisa beroperasi secara fleksibel di daerah-daerah zona merah untuk pemeriksaan swab. "Tinggal tunggu datang. Kalau itu datang, kapasitasnya tambah kencang, kita bisa parkir di pasar, dan sebagainya. Nanti dia mobile. Misalnya daerah-daerah episentrumnnya tinggi atau zona merah, kita bawa kesana mobilnya," pungkas Nurdin.
(sri)
tulis komentar anda