Uji Swab Massal COVID-19, Pemkab Sleman Terkendala Laboratorium
Selasa, 28 Juli 2020 - 02:48 WIB
SLEMAN - Pemkab Sleman menargetkan dapat melakukan uji swab massal terhadap 5000 orang. Darijumlah ini hingga Juli sudah melakukan uji swab kepada 2000 orang. Sisanya diharapkan selesai Agustus 2020.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan sebenarnya uji massal swab COVID-19 ditargetkan selesai bulan Juli 2020. Namun karena saat ini laboratorium uji swab di DIY sudah penuh semua bahkan overload, maka mundur pada bulan Agusus 2020. (Baca: Sleman Waspadai Penularan COVID-19 Saat New Normal Pendidikan )
“Awalnya kami targetkan 1000 orang uji swab per minggu, namun dengan kondisi tersebut, diturunkan menjadi 500 orang perminggu. Sehingga ditargetkan baru selesai selama enam minggu,” kata Joko, soal rencana uji swab massal di Sleman di Media Center COVID-19 Sleman, Senin (27/7/2020)
Joko menjelaskan uji swab massal sendiri akan menyasar di tempat-tempat yang berpotensi terpapar COVID-19, di antaranya lingkungan pondok pesantren, layanan publik pemerintah, dan tempat-tempat yang banyak berkerumuh massa, seperti tempat pariwisata, olaharaga, mall, pasar dan terminal serta orang yang melakukan perjalanan dari luar kota mandiri.
“Untuk ponpes pada tahap awal akan dilaksanakan di tiga titik, yaitu Sleman Timur, Tengah dan Barat. Di antaranya di Ponpes Sunan Pandanaran, Ngaglik, Rabu (29/7/2020). Untuk ponpes ini diprioritaskan bagi ustad dan pengasuh, khususnya yang berasal dari luar Sleman,” paparnya. (Baca: Sleman Waspadai Penyebaran Corona OTG Perjalanan Luar Kota )
Kabid Penanggualan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sleman Novita Krinaeni menambahkan jumlah ustad dan pengasuh ponpes Di Sleman rata-rata ada 300 orang. Namun uji swab ini hanya akan melakukan secara sampling, yaitu sebanyak 100 orang. Khususnya mereka yang berasal dari luar Sleman.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan sebenarnya uji massal swab COVID-19 ditargetkan selesai bulan Juli 2020. Namun karena saat ini laboratorium uji swab di DIY sudah penuh semua bahkan overload, maka mundur pada bulan Agusus 2020. (Baca: Sleman Waspadai Penularan COVID-19 Saat New Normal Pendidikan )
“Awalnya kami targetkan 1000 orang uji swab per minggu, namun dengan kondisi tersebut, diturunkan menjadi 500 orang perminggu. Sehingga ditargetkan baru selesai selama enam minggu,” kata Joko, soal rencana uji swab massal di Sleman di Media Center COVID-19 Sleman, Senin (27/7/2020)
Joko menjelaskan uji swab massal sendiri akan menyasar di tempat-tempat yang berpotensi terpapar COVID-19, di antaranya lingkungan pondok pesantren, layanan publik pemerintah, dan tempat-tempat yang banyak berkerumuh massa, seperti tempat pariwisata, olaharaga, mall, pasar dan terminal serta orang yang melakukan perjalanan dari luar kota mandiri.
“Untuk ponpes pada tahap awal akan dilaksanakan di tiga titik, yaitu Sleman Timur, Tengah dan Barat. Di antaranya di Ponpes Sunan Pandanaran, Ngaglik, Rabu (29/7/2020). Untuk ponpes ini diprioritaskan bagi ustad dan pengasuh, khususnya yang berasal dari luar Sleman,” paparnya. (Baca: Sleman Waspadai Penyebaran Corona OTG Perjalanan Luar Kota )
Kabid Penanggualan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Sleman Novita Krinaeni menambahkan jumlah ustad dan pengasuh ponpes Di Sleman rata-rata ada 300 orang. Namun uji swab ini hanya akan melakukan secara sampling, yaitu sebanyak 100 orang. Khususnya mereka yang berasal dari luar Sleman.
(don)
tulis komentar anda