Inovasi dari Kalsel Ini Mampu Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia
Kamis, 29 Juni 2023 - 06:58 WIB
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi menambahkan, Biotron merupakan perpaduan antara biochar plus pupuk organik dan agen hayati.
“Jadi ini yang kita namakan three in one,” katanya.
Dengan demikian mampu menyediakan oksigen, air dan nutrisi sehingga akan menjadi rumah bagi mikroba penyubur tanah. Pupuk organik akan membantu memperbaiki struktur dan pH tanah. Lalu agen hayati berfungsi dalam upaya mengendalikan OPT (organisme pengganggu tumbuhan).
”Pupuk hayati akan memasak bahan makanan bagi tanaman, sehigga bisa langsung dimakan oleh tanaman. Itu lah fungsi biotron. Paling penting adalah membantu menyuburkan lahan dan mengurangi penggunaan pupuk kimia 40-50 persen,” tuturnya.
Dari hasil uji coba, biotron memang harus diberikan secara bertahap sebanyak 6-7 ton per tahun selama tiga musim. Dengan demikian, dalam 3 tahun tercapai dosis optimalnya sebanyak 20 ton per ha, sehingga mampu mengurangi pupuk kimia 40-50 persen.
Hasil padi di lahan rawa meningkat dari 2,1 ton per hektare (ha) menjadi 3,7 ton/ha. Sedangkan di lahan irigasi ada kenaikan produktivitas dari 5,8 ton/ha menjadi jadi 7 ton/ha atau naik sekitar 21 persen.
Lihat Juga: Diusung Partai Perindo, Muhidin-Hasnuryadi Sulaiman Resmi Deklarasikan Diri di Pilgub Kalsel 2024
“Jadi ini yang kita namakan three in one,” katanya.
Dengan demikian mampu menyediakan oksigen, air dan nutrisi sehingga akan menjadi rumah bagi mikroba penyubur tanah. Pupuk organik akan membantu memperbaiki struktur dan pH tanah. Lalu agen hayati berfungsi dalam upaya mengendalikan OPT (organisme pengganggu tumbuhan).
”Pupuk hayati akan memasak bahan makanan bagi tanaman, sehigga bisa langsung dimakan oleh tanaman. Itu lah fungsi biotron. Paling penting adalah membantu menyuburkan lahan dan mengurangi penggunaan pupuk kimia 40-50 persen,” tuturnya.
Dari hasil uji coba, biotron memang harus diberikan secara bertahap sebanyak 6-7 ton per tahun selama tiga musim. Dengan demikian, dalam 3 tahun tercapai dosis optimalnya sebanyak 20 ton per ha, sehingga mampu mengurangi pupuk kimia 40-50 persen.
Hasil padi di lahan rawa meningkat dari 2,1 ton per hektare (ha) menjadi 3,7 ton/ha. Sedangkan di lahan irigasi ada kenaikan produktivitas dari 5,8 ton/ha menjadi jadi 7 ton/ha atau naik sekitar 21 persen.
Lihat Juga: Diusung Partai Perindo, Muhidin-Hasnuryadi Sulaiman Resmi Deklarasikan Diri di Pilgub Kalsel 2024
(shf)
tulis komentar anda