Inovasi dari Kalsel Ini Mampu Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia

Kamis, 29 Juni 2023 - 06:58 WIB
loading...
Inovasi dari Kalsel Ini Mampu Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia
Pemaparan inovasi Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Tapin, Kalsel membantu petani mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan produksi. Foto/Ist
A A A
TAPIN - Inovasi yang dihasilkan Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) membantu petani mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan produksi. Temuan baru yang diberi nama Biotron (Biochar Three In One) ini masuk top finalis inovasi pelayanan publik.

Saat ini tantangan pembangunan pertanian kian besar. Selain perubahan iklim, juga terjadi degradasi lahan, sarana produksi terbatas, khusus pupuk kimia kian mahal, produksi juga tidak efisien dengan penurunan produktivitas lahan.


“Karena itu sekarang ini kita harus menggunakan cara baru dalam meningkatkan produksi pangan. Dengan jumlah penduduk kita mencapai 280 juta jiwa, hadirnya pertanian yang makin maju, makin modern dan mandiri akan sangat berarti. Karena penduduk Indonesia sangat besar,” kata Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) dikutip Kamis (29/6/2023).

Dia menambahkan, inovasi ini menjadi salah satu pilihan dan mutlak dilakukan di tengah jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dan pangan pentingnya ketersediaan pangan.

“Dengan pendekatan scientific dan teknologi baru menjadi mutlak harus kita lakukan untuk meningkatkan produksi pangan,” ujarnya.

Mentan menambahkan, Biotron menghadirkan pupuk organik dan menjadi salah satu upaya meningkatan produksi pangan tanpa ketergantungan dengan pupuk kimia.



"Temuan atau inovasi lain akan kita dorong, seperti smart farming,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi menambahkan, Biotron merupakan perpaduan antara biochar plus pupuk organik dan agen hayati.

“Jadi ini yang kita namakan three in one,” katanya.

Dengan demikian mampu menyediakan oksigen, air dan nutrisi sehingga akan menjadi rumah bagi mikroba penyubur tanah. Pupuk organik akan membantu memperbaiki struktur dan pH tanah. Lalu agen hayati berfungsi dalam upaya mengendalikan OPT (organisme pengganggu tumbuhan).

”Pupuk hayati akan memasak bahan makanan bagi tanaman, sehigga bisa langsung dimakan oleh tanaman. Itu lah fungsi biotron. Paling penting adalah membantu menyuburkan lahan dan mengurangi penggunaan pupuk kimia 40-50 persen,” tuturnya.

Dari hasil uji coba, biotron memang harus diberikan secara bertahap sebanyak 6-7 ton per tahun selama tiga musim. Dengan demikian, dalam 3 tahun tercapai dosis optimalnya sebanyak 20 ton per ha, sehingga mampu mengurangi pupuk kimia 40-50 persen.

Hasil padi di lahan rawa meningkat dari 2,1 ton per hektare (ha) menjadi 3,7 ton/ha. Sedangkan di lahan irigasi ada kenaikan produktivitas dari 5,8 ton/ha menjadi jadi 7 ton/ha atau naik sekitar 21 persen.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2124 seconds (0.1#10.140)