UTBK Tahap Kedua Selesai, 600 Peserta di ITS Gugur SBMPTN

Minggu, 26 Juli 2020 - 15:22 WIB
Para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahap kedua di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Foto/Dok.SINDOnews/Aan Haryono
SURABAYA - Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahap kedua di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sudah diselesaikan. Dari 13.980 peserta yang ikut UTBK di ITS , sebanyak 600 orang dinyatakan gugur dalam tahapan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTB).

(Baca juga: Senam Pernafasan Bagi Mantan Pasien COVID-19 Mulai Dilakukan )

Direktur Pendidikan ITS , Siti Machmudah menuturkan, jumlah total peserta UTBK yang mengikuti ujian di ITS mencapai 13.980 orang. Mereka terbagi dalam dua tahap, tahap pertama sejumlah 6.730 peserta dan tahap kedua berjumlah 7.250 peserta.

Selama pelaksanaan UTBK di ITS terdapat beberapa peserta yang tidak bisa mengikuti ujian. Ada beberapa faktor yang membuat mereka gagal, salah satunya karena reaktif hasil rapid test-nya dan alasan yang tidak diketahui. “Untuk tahap pertama sendiri terdapat 564 peserta dengan 119 di antaranya reaktif, sedang untuk tahap kedua ini terdapat 600 peserta yang tidak mengikuti ujian,” kata Machmudah, Sabtu (25/7/2020).

Dosen Teknik Kimia ITS ini melanjutkan, untuk peserta UTBK yang tidak mengikuti tahap kedua ini dinyatakan gugur, termasuk yang dinyatakan reaktif. Karena belum ada prosedur relokasi pemindahan jadwal ujian dari pusat. "Bagi peserta yang dinyatakan reaktif tahap kedua tersebut secara otomatis dinyatakan gugur untuk mengikuti UTBK dan tidak lolos SBMPTN," tegasnya.



(Baca juga: Robot Buatan Mahasiswa ITS Bisa Bantu Penanganan COVID-19 )

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS , Adi Soeprijanto menambahkan, dari sisi peserta bisa dikatakan kehadiran peserta mengikuti UTBK di ITS sebesar 90 persen. Hal ini disebabkan karena masih adanya faktor-faktor di luar kendali panitia seperti peserta reaktif COVID-19.

Para peserta reaktif pada tahap pertama dan kedua oleh ITS selalu dilaporkan ke panitia pusat untuk dilakukan pendataan. Hal ini dimungkinkan untuk diberikan relokasi pemindahan jadwal ujian sembari peserta melakukan karantina mandiri selama 14 hari bagi peserta tahap pertama.

"Untuk peserta reaktif ini sendiri sebetulnya sudah menurun di tahap kedua dibandingkan yang tahap pertama," tambahnya. (Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Polresta Cirebon Kota Tanam Padi Hidroponik )
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More