Ini Cara Hendi Bantu Siswa Terdampak COVID-19
Sabtu, 25 Juli 2020 - 16:57 WIB
SURABAYA - Dampak sosial ekonomi akibat pandemi COVID-19 dirasakan semua kalangan masyarakat di Kota Semarang. Seperti yang dialami sejumlah orang tua siswa SMA Ronggolawe Semarang. Pendapatan mereka anjlok sehingga tidak mampu membayar SPP sekolah anaknya. Akibatnya, anak mereka tidak dapat mengambil ijazah kelulusan karena tidak dapat memenuhi salah satu persyaratan, yakni melunasi pembayaran SPP sekolah.
Adanya sebayak 17 orang siswa SMA Ronggolawe yang tidak mampu membayar SPP dengan periode pembayaran antara dua hingga empat bulan itu, sampai ke Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Mendengar kabar tersebut, orang nomor satu di Kota Semarang itu langsung turun tangan dan menunjukkan rasa empatinya. (Baca: Tenaga Medis 23 Rumah Sakit Rujukan di Jateng Terima Intensif )
Hendi memberikan bantuan dengan melunasi pembayaran SPP bagi 17 anak di SMA Ronggolawe yang menunggak pembayarannya. Rinciannya, sebanyak 15 anak mendapat bantuan pembayaran SPP periode Juli - Desember 2020. Sedangkan sedangkan dua siswa akan dilunasi kewajiban SPP-nya sehingga dapat mengambil ijazah kelulusan.
“Saya tidak mau melampaui kewenangan provinsi karena memang aturannya seperti itu, SMA di bawah Disdik Provinsi. Tapi kalau orang per orang kami bantu karena di Disdik Kota Semarang ada bea siswa tidak mampu,” ungkap Hendi dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Sabtu (25/7/2020).
Hendi mengatakan, kondisi ini merupakan potret Semarang sesungguhnya akibat pandemi COVID-19. “Ada yang punya tabungan saat COVID-19, ada yang tidak punya tabungan. Jangankan untuk membayar sekolah anaknya, untuk makan pun susah,” ujar Hendi. (Baca: Menkes Salurkan Insentif untuk Tenaga Medis 23 RS Rujukan di Jateng )
Oleh karena, kata dia, Pemkot Semarang akan terus menyalurkan bantuan sosial baik berupa sembako maupun bantuan sosial tunai kepada masyarakat yang membutuhkan. "Minimal standar untuk hidup itu terpenuhi, seperti sembako dan bahan pangan,” ucapnya. Disamping itu, seperti bidang kesehatan, Pemkot Semarang masih memiliki program UHC secara gratis dan beasiswa tidak mampu oleh Dinas Pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Sementara itu Kepala SMA Ronggolawe Tri Dadi Purnomo mengungkapkan kondisi sulit SMA swasta di tengah pandemi ini. “Swasta ya begini ini, apalagi akhir-akhir ini kondisi COY Karena anak-anaknya tidak ada di sekolahan, pemasukan juga sangat sulit sekali. Kami mengapresiasi kebijakan wali kota," tandasnya.
Adanya sebayak 17 orang siswa SMA Ronggolawe yang tidak mampu membayar SPP dengan periode pembayaran antara dua hingga empat bulan itu, sampai ke Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Mendengar kabar tersebut, orang nomor satu di Kota Semarang itu langsung turun tangan dan menunjukkan rasa empatinya. (Baca: Tenaga Medis 23 Rumah Sakit Rujukan di Jateng Terima Intensif )
Hendi memberikan bantuan dengan melunasi pembayaran SPP bagi 17 anak di SMA Ronggolawe yang menunggak pembayarannya. Rinciannya, sebanyak 15 anak mendapat bantuan pembayaran SPP periode Juli - Desember 2020. Sedangkan sedangkan dua siswa akan dilunasi kewajiban SPP-nya sehingga dapat mengambil ijazah kelulusan.
“Saya tidak mau melampaui kewenangan provinsi karena memang aturannya seperti itu, SMA di bawah Disdik Provinsi. Tapi kalau orang per orang kami bantu karena di Disdik Kota Semarang ada bea siswa tidak mampu,” ungkap Hendi dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Sabtu (25/7/2020).
Hendi mengatakan, kondisi ini merupakan potret Semarang sesungguhnya akibat pandemi COVID-19. “Ada yang punya tabungan saat COVID-19, ada yang tidak punya tabungan. Jangankan untuk membayar sekolah anaknya, untuk makan pun susah,” ujar Hendi. (Baca: Menkes Salurkan Insentif untuk Tenaga Medis 23 RS Rujukan di Jateng )
Oleh karena, kata dia, Pemkot Semarang akan terus menyalurkan bantuan sosial baik berupa sembako maupun bantuan sosial tunai kepada masyarakat yang membutuhkan. "Minimal standar untuk hidup itu terpenuhi, seperti sembako dan bahan pangan,” ucapnya. Disamping itu, seperti bidang kesehatan, Pemkot Semarang masih memiliki program UHC secara gratis dan beasiswa tidak mampu oleh Dinas Pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Sementara itu Kepala SMA Ronggolawe Tri Dadi Purnomo mengungkapkan kondisi sulit SMA swasta di tengah pandemi ini. “Swasta ya begini ini, apalagi akhir-akhir ini kondisi COY Karena anak-anaknya tidak ada di sekolahan, pemasukan juga sangat sulit sekali. Kami mengapresiasi kebijakan wali kota," tandasnya.
(don)
Lihat Juga :
tulis komentar anda