Amerika dan Rusia akan Bahas Keamanan Luar Angkasa di Wina

Sabtu, 25 Juli 2020 - 11:30 WIB
Kontrol senjata nuklir dan keamanaan luar angkasa menjadi dua topik yang akan dibahas delegasi Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Mereka dijadwalkan duduk bersama dalam satu pertemuan yang telah dijadwalkan. Foto : SINDOnews/Ilustrasi
WASHINGTON - Kontrol senjata nuklir dan keamanaan luar angkasa menjadi dua topik yang akan dibahas delegasi Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Mereka dijadwalkan duduk bersama dalam satu pertemuan yang telah dijadwalkan. Baca : Pesawat Pengintai AS Dicegat Oleh Jet Rusia Dekat Laut Jepang

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pertemuan itu dijadwalkan berlangsung di Wina selama putaran berikutnya pembicaraan AS-Rusia mengenai kontrol senjata nuklir. Pertemuan bilateral terakhir antara Rusia dan Amerika Serikat tentang keamanan ruang angkasa berlangsung di tahun 2013.

"Harapan kami adalah bahwa pertemuan ini akan memungkinkan kami untuk mengeksplorasi cara-cara untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di luar angkasa serta untuk memajukan penyebab pengembangan norma-norma perilaku yang bertanggung jawab," ujar Asisten Sekretaris Keamanan Internasional dan Nonproliferasi, Christopher Ford, pada konferensi pers seperti dilansir dari Radio Free Europe, Sabtu (25/07/2020).



Ford menyamakan tujuan dialog luar angkasa AS-Rusia dengan upaya untuk menciptakan aturan perilaku yang dapat diterima di dunia maya.

AS dan Inggris, mengatakan, sebuah satelit Rusia menembakkan sebuah proyektil yang oleh Ford digambarkan setara dengan "sebuah peluru." "Rusia sekarang telah melakukan tes semacam itu untuk kedua kalinya," kata Ford. Tes pertama berlangsung pada tahun 2017.

Dia menuduh Rusia dan China mengirimkan senjata anti-satelit baru untuk menahan risiko dinas ruang angkasa AS dan sekutunya serta mengatakan Moskow mengembangkan senjata semacam itu dengan sangat cepat. Baca Juga : Militer Turki Disebut Cari Tahu Kelemahan Sistem Rudal S-400 Rusia

"Objek di ruang angkasa bergerak dengan kecepatan cepat, yang berarti kolusi antara proyektil kecil dan satelit akan menyebabkan kerusakan besar," kata Ford.

"Tidak ada yang namanya bender fender di sana," tambahnya.

Satelit sangat penting tidak hanya untuk pertahanan tetapi banyak aspek kehidupan sehari-hari dan kehancurannya dapat menyebabkan gangguan besar.

Ford mengatakan bahwa perlu untuk mengembangkan aturan perilaku yang diterima atau berisiko memiliki hal-hal "keluar dari kendali." Ford mengungkapkan bahwa AS juga telah mengadakan pertemuan bilateral tentang keamanan ruang angkasa dengan China.

Dia mengatakan pertemuan keamanan ruang angkasa di masa depan bisa bersifat trilateral atau bahkan melibatkan lebih banyak negara. Hanya sehari sebelumnya AS dan Inggris menuduh Rusia telah menguji senjata anti-satelit di luar angkasa pada 15 Juli. Baca Lagi : Disebut Jadi Target Rudal China, Amerika Siapkan Cara Lindungi Guamnya

Moskow membantah tuduhan itu, menggambarkan peristiwa itu sebagai pemeriksaan satu satelit oleh satelit lain dan mengatakan Washington dan London terlibat dalam retorika anti-Rusia. Rusia, sebaliknya, menuduh AS mengembangkan program senjata ruang angkasa sendiri.
(sri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content