Bikin Terenyuh, Aipda Ade Gunawan 16 Tahun Santuni Anak-anak Kurang Mampu di Sawangan Banyumas

Selasa, 13 Juni 2023 - 12:30 WIB
Aipda Ade Gunawan anggota Banit Intelkam Polsek Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah yang rutin memberikan santunan kepada anak-anak di desanya sejak 2007. Foto/iNews TV/Saladin Ayyubi
MALAM itu udara dingin di Desa Sawangan yang lokasinya jauh dari pusat kota Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Namun bagi Aipda Ade Gunawan bersama istri dan anak-anaknya, justru memacu semangatnya untuk bertemu dengan sejumlah anak yatim piatu di Pendopo As-Salam di belakang rumahnya.

Sementara anak-anak kurang mampu di Desa Sawangan, Kecamatan Ajibarang ini berjalan beriringan menuju pendopo di tengah temaram lampu jalan desa.



Polisi Igun, demikian panggilan akrab Aipda Ade Gunawan, merupakan anggota Polri yang bertugas di Banit Intelkam Polsek Ajibarang yang rutin memberikan santunan kepada anak-anak di desanya sejak tahun 2007.





Santunan yang diberikan Polisi Igun ini berupa uang yang akan dipergunakan anak-anak untuk keperluan sekolah serta untuk kebutuhan sehari-hari.

Santunan ini diberikan kepada anak-anak yang belajar di SMP, SMA/SMK dan anak yang kuliah pada setiap malam Jumat kliwon. Sementara anak-anak SD dan TK diberi santunan pada Jumat Kliwon sore harinya.

“Anak-anak, seperti biasa santunan ini silahkan kalian ambil dan bisa kalian gunakan untuk keperluan pendidikan sekolah ya,” ujar polisi Igun singkat.



Hanya sebentar saja, anak-anak inipun sudah menerima semua uang santunan dari polisi Igun ini. Merekapun nampak senang dan kembali ke rumah masing-masing dengan riang hati.

Pendopo Majelis Dzikir As-Salam didirikan polisi Igun atas ide saat ia pergi ke Pondok Pesantren Suryalaya milik abah Anom di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Saat itu tahun 2004 ia bersama Pak Budiarso, guru sekolahnya di MAN 1 Purwokerto mendatangi Pondok Pesantren Suryalaya. Oleh Abah Anom Igun diperintahkan untuk memberi santunan anak yatim piatu di desanya selama 24 tahun.

“Saya berpikir keras agar bagaimana saya yang hanya seorang bintara polisi bisa mewujudkan dawuh Abah Anom.” kata Igun.

Lalu muncul gagasan mendirikan majelis dzikir yang ia ceritakan pada keluarga dan temannya.

“Akhirnya gagasan ini mendapat dukungan dari teman-teman saya yaitu Rodat yang bekerja sebagai sopir mobil bak, Teguh yang bekerja sebagai penjaga sekolah dasar, Bangun Arif yang bekerja sebagai guru SMK dan Kasroh yang bekerja sebagai tukang ojek. Alhamdulillah keluarga saya juga ikut mendukung majelis dzikir ini dengan memberikan segala kemampuan yang dimiliki,” cerita Igun.

Perkembangan majelis ini juga mendapat apresiasi dari teman kepolisian dimana Igun berdinas. Sejumlah anggota polisi yang rutin memberikan santunan antara lain Aipda Hendra Purnama, anggota Polsek Sokaraja.

Aipda Hendra mengaku jika termotivasi memberi santunan karena ia ikut merasakan apa yang anak-anak alami.

“Saya ikut merasakan karena sejak kecil saya sudah ditinggal berpisah kedua orang tua. Saat bersama ibu, saya seperti tak mempunyai bapak, begitu sebaliknya. Jadi seolah-olah saya hanya mempunyai satu orang tua,” cerita Aipda Hendra yang saat itu berkunjung ke Pendopo As-Salam.

Ada pula Aipda Gunawan Pratama, anggota Polsek Purwokerto Barat. Ia ikut memberi santunan karena ingin menjadi polisi yang bermanfaat.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More