Dinas Pendidikan Jabar Bikin Skema Antisipasi Praktik Curang PPDB 2023
Rabu, 07 Juni 2023 - 14:23 WIB
BANDUNG - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat memiliki sejumlah sistem untuk mencegah praktik curang dalam Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) SMA, SMK, SLB 2023. Satu di antaranya membuat sistem pakta integritas.
Kepala Disdik Jabar, Wahyu Mijaya mengatakan, fakta integritas ditujukan untuk orang tua siswa yang menyatakan bahwa data yang diberikan dan disampaikan pada sekolah harus benar. Kemudian, pihaknya pun membuat spanduk imbauan untuk tidak melakukan pungutan liar (pungli) dan sebagainya.
"Kami juga ada tim yang keliling di 27 kabupaten/kota untuk memantau per kabupaten/kotanya seperti apa. Dan jika ada informasi-informasi silahkan disampaikan, kami tindaklanjuti," kata Wahyu, Rabu (7/6/2023).
Wahyu menjelaskan, PPDB Jabar 2023 Tahap 1 saat ini sudah dimulai sejak Selasa (6/6/2023). Tahap pertama akan dibuka hingga 10 Juni 2023 dan dilanjutkan tahap kedua.
Baca juga: Pendaftaran PPDB Gelombang Pertama di Jabar 2023 Tembus 47.500 Siswa
Dari dua tahap pendaftaran PPDB 2023, kata Wahyu, Pemprov Jabar menyediakan 300.000 kuota secara keseluruhan untuk SMA, SMK dan SLB.
"Jadi untuk total kuota secara keseluruhan PPDB 2023 bagi SMA, SMK dan SLB negeri di Jabar mencapai 300 ribu lebih," ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, PPDB Jabar 2023 tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, di mana ada dua tahap. Pada tahap pertama, jalur yang dibuka yaitu prestasi baik nilai rapor maupun olahraga, jalur afirmasi KETM dan kondisi tertentu hingga jalur perpindahan orang tua dengan kuota sebesar 50 persen.
Untuk tahap satu, 25 persen melalui prestasi dan itu bisa prestasi nilai rapor dan juga olahraga serta beberapa lainnya. Kemudian, 20 persen afirmasi yang di dalamnya ada keluarga ekonomi tidak mampu dan kondisi tertentu seperti terjadi bencana dan yang lainnya.
"Sedangkan, 5 persen perpindahan tugas. Jadi untuk ditahap pertama ada 50," jelasnya.
Sedangkan untuk jalur zonasi, nantinya kuota yang diberikan sebesar 50 persen dari total kursi yang disediakan. Namun jumlah itu bisa lebih besar jika pendaftaran tahap pertama tidak memenuhi kuota yang ditentukan.
"Nah untuk yang zonasi itu kita lakukan di tahap dua di tanggal 26-30 itu di 50 persen. Untuk sekolah-sekolah yang hari ini tidak penuh di tahap pertama, kita akan limpahkan di tahap kedua," tandas Wahyu.
Kepala Disdik Jabar, Wahyu Mijaya mengatakan, fakta integritas ditujukan untuk orang tua siswa yang menyatakan bahwa data yang diberikan dan disampaikan pada sekolah harus benar. Kemudian, pihaknya pun membuat spanduk imbauan untuk tidak melakukan pungutan liar (pungli) dan sebagainya.
"Kami juga ada tim yang keliling di 27 kabupaten/kota untuk memantau per kabupaten/kotanya seperti apa. Dan jika ada informasi-informasi silahkan disampaikan, kami tindaklanjuti," kata Wahyu, Rabu (7/6/2023).
Wahyu menjelaskan, PPDB Jabar 2023 Tahap 1 saat ini sudah dimulai sejak Selasa (6/6/2023). Tahap pertama akan dibuka hingga 10 Juni 2023 dan dilanjutkan tahap kedua.
Baca juga: Pendaftaran PPDB Gelombang Pertama di Jabar 2023 Tembus 47.500 Siswa
Dari dua tahap pendaftaran PPDB 2023, kata Wahyu, Pemprov Jabar menyediakan 300.000 kuota secara keseluruhan untuk SMA, SMK dan SLB.
"Jadi untuk total kuota secara keseluruhan PPDB 2023 bagi SMA, SMK dan SLB negeri di Jabar mencapai 300 ribu lebih," ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, PPDB Jabar 2023 tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, di mana ada dua tahap. Pada tahap pertama, jalur yang dibuka yaitu prestasi baik nilai rapor maupun olahraga, jalur afirmasi KETM dan kondisi tertentu hingga jalur perpindahan orang tua dengan kuota sebesar 50 persen.
Untuk tahap satu, 25 persen melalui prestasi dan itu bisa prestasi nilai rapor dan juga olahraga serta beberapa lainnya. Kemudian, 20 persen afirmasi yang di dalamnya ada keluarga ekonomi tidak mampu dan kondisi tertentu seperti terjadi bencana dan yang lainnya.
"Sedangkan, 5 persen perpindahan tugas. Jadi untuk ditahap pertama ada 50," jelasnya.
Sedangkan untuk jalur zonasi, nantinya kuota yang diberikan sebesar 50 persen dari total kursi yang disediakan. Namun jumlah itu bisa lebih besar jika pendaftaran tahap pertama tidak memenuhi kuota yang ditentukan.
"Nah untuk yang zonasi itu kita lakukan di tahap dua di tanggal 26-30 itu di 50 persen. Untuk sekolah-sekolah yang hari ini tidak penuh di tahap pertama, kita akan limpahkan di tahap kedua," tandas Wahyu.
(msd)
tulis komentar anda