Kelompok Anak Rentan Kena COVID-19, Pakar: Rumah Adalah Sekolah Terbaik
Kamis, 23 Juli 2020 - 17:50 WIB
MAKASSAR - Ahli Epidemiologi Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Ridwan Amiruddin, berharap peringatan Hari Anak Nasional menjadi momentum untuk meningkatkan pelaksanaan protokol kesehatan kepada anak agar dapat terlindungi dari penularan COVID-19 .
Ridwan menuturkan masyarakat Sulsel saat ini masih diperhadapkan pada situasi pandemi virus corona. Kelompok anak dianggap rentan terpapar COVID-19. Dari total kasus positif yang ada di Sulsel, sekitar 3% disebut berasal dari kategori anak.
"Data per Juni 2020, jumlah anak yang terpapar COVID-19 di Sulsel sekitar 3-4%," tutur Ridwan kepada SINDOnews, Kamis (23/7/2020).
Menurut dia, penularan COVID-19 di Sulsel saat ini terjadi melalui transmisi lokal. Khusus anak, mereka rentan tertular justru dari lingkungan keluarganya sendiri. "Sangat berpotensi penularan dari orang dewasa ke anak," jelas dia.
Makanya, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulsel ini berharap, lingkungan keluarga menjadi benteng untuk mencegah anak dari penularan COVID-19. Untuk melindungi anak dari paparan virus korona, perlu disusun protokol kesehatan di tingkat rumah tangga.
"Orang tua adalah guru dan contoh yang baik bagi anak termasuk membangun kultur protokol kesehatan. Selain itu, orang tua sebisa mungkin tidak membawa anak ikut serta dalam aktivitas orang dewasa," pesan Ridwan.
Dikatakan, pencegahan penularan pada kelompok anak juga sudah diterapkan oleh pemerintah. Melalui kebijakan belajar dari rumah . Sekolah tatap muka belum direkomendasikan untuk dilakukan di masa pandemi.
"Ini untuk mengurangi kontak dengan orang lain. Rumah adalah sekolah terbaik untuk anak saat ini," jelas Ridwan.
Ridwan menuturkan masyarakat Sulsel saat ini masih diperhadapkan pada situasi pandemi virus corona. Kelompok anak dianggap rentan terpapar COVID-19. Dari total kasus positif yang ada di Sulsel, sekitar 3% disebut berasal dari kategori anak.
"Data per Juni 2020, jumlah anak yang terpapar COVID-19 di Sulsel sekitar 3-4%," tutur Ridwan kepada SINDOnews, Kamis (23/7/2020).
Menurut dia, penularan COVID-19 di Sulsel saat ini terjadi melalui transmisi lokal. Khusus anak, mereka rentan tertular justru dari lingkungan keluarganya sendiri. "Sangat berpotensi penularan dari orang dewasa ke anak," jelas dia.
Makanya, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulsel ini berharap, lingkungan keluarga menjadi benteng untuk mencegah anak dari penularan COVID-19. Untuk melindungi anak dari paparan virus korona, perlu disusun protokol kesehatan di tingkat rumah tangga.
"Orang tua adalah guru dan contoh yang baik bagi anak termasuk membangun kultur protokol kesehatan. Selain itu, orang tua sebisa mungkin tidak membawa anak ikut serta dalam aktivitas orang dewasa," pesan Ridwan.
Dikatakan, pencegahan penularan pada kelompok anak juga sudah diterapkan oleh pemerintah. Melalui kebijakan belajar dari rumah . Sekolah tatap muka belum direkomendasikan untuk dilakukan di masa pandemi.
"Ini untuk mengurangi kontak dengan orang lain. Rumah adalah sekolah terbaik untuk anak saat ini," jelas Ridwan.
(tri)
tulis komentar anda