Dari Uang Recehan Loper Koran, Pasutri di Jambi Ini Berangkat Haji
Jum'at, 26 Mei 2023 - 09:56 WIB
Namun begitu, pasutri tersebut sempat ngedrop lantaran pada tahun 2020 lalu tertunda hajinya. "Ya sempat ngedrop kami karena Covid-19 bakal terancam tidak bisa berangkat haji. Tapi Alhamdulillah atas izin Allah, hasil dari duit koran semua ini kami bisa berangkat bersama," ungkapnya sembari tersenyum semringah.
Tidak hanya itu, keduanya juga rela tidak membeli keperluan lainnya hanya untuk bisa pergi haji. "Rela tidak membeli barang-barang lain yang penting nabung. Sampai anak saya lebaran tidak beli baju baru," tukas ayah tiga anak ini.
Saat menabung tidak langsung bisa memenuhi porsi berhaji butuh berhari-hari mengumpulkan uang. "Pokoknya dikumpulkan sedikit demi sedikit. Ada 500 ribu, satu juta baru disetor untuk ongkos naik haji," imbuh Arif.
Baca: Terbukti Terima Suap, Mantan Rektor Unila Divonis 10 Penjara.
Dia juga menceritakan perjuangan menjadi loper koran tidaklah mudah. Selain harus bangun dini hari untuk menjemput koran juga sudah menghabiskan banyak motor.
"Saya bangun pagi, gelap-gelapan sudah mengambil koran di percetakan baru mengantarkan ke pelanggan koran. Sedangkan kendaraan, sudah habis empat motor," katanya.
Terpisah, pelanggan koran Arif mengaku sudah lama menjadi pelanggan korannya. "Pak Arif itu jam 4 subuh sudah mulai berkerja. Dan saya pelanggan koran tetapnya. Semoga menjadi Haji Mabrur," harap Nuraini.
Tidak hanya itu, keduanya juga rela tidak membeli keperluan lainnya hanya untuk bisa pergi haji. "Rela tidak membeli barang-barang lain yang penting nabung. Sampai anak saya lebaran tidak beli baju baru," tukas ayah tiga anak ini.
Saat menabung tidak langsung bisa memenuhi porsi berhaji butuh berhari-hari mengumpulkan uang. "Pokoknya dikumpulkan sedikit demi sedikit. Ada 500 ribu, satu juta baru disetor untuk ongkos naik haji," imbuh Arif.
Baca: Terbukti Terima Suap, Mantan Rektor Unila Divonis 10 Penjara.
Dia juga menceritakan perjuangan menjadi loper koran tidaklah mudah. Selain harus bangun dini hari untuk menjemput koran juga sudah menghabiskan banyak motor.
"Saya bangun pagi, gelap-gelapan sudah mengambil koran di percetakan baru mengantarkan ke pelanggan koran. Sedangkan kendaraan, sudah habis empat motor," katanya.
Terpisah, pelanggan koran Arif mengaku sudah lama menjadi pelanggan korannya. "Pak Arif itu jam 4 subuh sudah mulai berkerja. Dan saya pelanggan koran tetapnya. Semoga menjadi Haji Mabrur," harap Nuraini.
(nag)
tulis komentar anda